Dinilai Layak Pimpin Sumenep, Begini Jawaban Kiai Mamak – Jejak

logo

Dinilai Layak Pimpin Sumenep, Begini Jawaban Kiai Mamak

Sabtu, 7 September 2019 - 19:39 WIB

5 tahun yang lalu

Kiai Mamak saat mendatangi kantor DPRD Sumenep (Foto/Ahmad Ainol Horri)

Jejak.co-Nama KH Mohammad Shalahuddin A Warits atau akrab disebut Kiai Mamak mendadak tenar semenjak menjabat sebagai Ketua DPC PPP Sumenep. Tidak hanya itu, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk itu disebut-sebut layak dan potensi maju pada Pilkada Sumenep yang akan dihelat serentak 2020.

Di media sosial (medsos) Kiai Mamak jadi tema diskusi Pilkada. Bahkan, para alumni Pesantren Annuqayah berharap kiai muda itu memimpin Sumenep menggantikan KH A Busyro Karim.

Menyikapi dirinya yang dinilai layak memimpin Sumenep, Kiai Mamak menjawab bahwa figur yang layak, punya kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin Sumenep banyak. 

“Ya kalau saya dianggap layak, ya terima kasih. Tapi sekali lagi, banyak yang layak lainnya,” jawabnya.

“Harus sesuai dengan tugasnya. Jadi apa tugas yang perlu diemban, mari kita kerjakan. Kalau saya harus maju, apa tugasnya,” imbuhnya. 

Kiai Mamak menegaskan bahwa calon bupati dan wakil bupati harus punya gagasan. Dirinya akan mendukung siapapun calonnya yang memiliki gagasan brilian untuk Kota Sumekar ini.  

Pada intinya begini, imbuhnya, kami ini menginginkan calon-calon yang memiliki gagasan baik untuk Sumenep. “Mereka menginginkan begitu. Ya, kita siap untuk mendukung siapa pun,” paparnya.

Selama ini pembicaraan di internal partainya belum ke arah Pilkada. PPP sendiri, tukasnya lebih lanjut, masih fokus terhadap koalisi parlemen. “Kalau itu sudah kokoh, baru kita di tahun 2020,” ujarnya.

Putra mendiang KH A Warits Ilyas ini mengaku belum ada keinginan untuk mencalonkan diri. “Saya di ketua partai saja sudah berat, masih mau ditambah tugas lagi, ndak lah,” jawabnya saat disinggung keinginannya.

Berbeda kalau ditunjuk partainya untuk maju sebagai calon bupati dan wakil bupati. Kiai Mamak bersedia maju jika sudah dikehendaki. 

“Kalau partai yang menunjuk, bagaimana? Ya nggak boleh.. Ini saya sudah ditunjuk sebagai ketua, nanti kalau partai yang menunjuk, harus bisa. Anda juga harus mau. Ndak boleh, kalau itu tugas dan sesuai, ndak boleh menolak. Kalau ada yang minta dan menginginkan, ndak boleh menolak,” ungkapnya.

Penulis : Ahmad Ainol Horri
Editor : Mazdon


Baca Lainnya