JEJAK.CO-Garam milik petambak di Sumenep, Madura, Jawa Timur banyak belum terjual. Keberadaan PT Garam yang diharapkan bisa menyerap juga tak berdaya atas kondisi garam rakyat saat ini.
Menyikapi masalah garam yang selama ini dikeluhkan warga karena banyak belu. Terjual, Komisi II DPRD Sumenep sidak ke PT Garam, Selasa (29/10/2019). Langkah itu dilakukan karena petambak garam beberapa waktu lalu mendatangi kantor wakil rakyat, mengadukan tentang stok garam rakyat di masyarakat yang tidak terserap.
Setelah sidak, Ketua Komisi II DPRD Sumenep H Subaidi berencana akan mempertemukan pihak PT Garam dengan petani atau pihak asosiasi. Agar masalah tersebut menemukan titik terang.
Prinsipnya, pihaknya membutuhkan regulasi tentang tata niaga garam. Hanya saja sampai saat ini belum ada sandaran untuk mengatasi lemahnya serapan garam tersebut.
“Perlu payung hukum cuma saat ini belum bisa karena belum ada sandaran hukum di atasnya,” ujar politisi PPP itu.
Edward Hariandja, Direktur Pengembangan PT Garam mengatakan, menumpuknya garam di Sumenep diduga karena daerah di luar Madura tidak membutuhkan garam dari ujung timur Pulau Madura ini. Edward bahkan menyebutkan bahwa garam di luar Madura juga banyak. Hanya saja dia tidak tahu sebab banyaknya stok garam.
“Proseaor yang biasa ngambil di kita sudah tidak ngambil. Mereka tidak bisa menyerap sesuai dengan apa yang ditargetkan,” ungkapnya.
“PT Garam saja menumpuk. Yang tahun 2018 kemarin saja masih belum kita jual,” ujarnya lebih lanjut.
Edward kemudian mengatakan tetantang harga garam. Menurutnya, PT Garam menyesuaikan dengan harga pasar, yang selama ini terjadi pasang surut.
Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri
