Jejak.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur tahun ini menyiapkan dana sekitar Rp 4 miliar untuk pembangunan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Pagerungan Besar Kecamatan/Pulau Sapeken.
Proyek ini ditarget tuntas tahun 2020. Sekarang tengah proses perencanaan, dan Maret hingga April mendatang direncanakan sudah masuk lelang. Sementara pengadaan lahan sudah dilakukan sejak tahun 2018.
Pembangunan infrastruktur kesehatan ini akan menambah keberadaan puskesmas yang ada di Pulau Sapeken. Tujuannya, mendekatkan akses layanan kesehatan bagi warga pulau Sapeken.
“Rencana akan dijadikan puskesmas induk. Jadi, nanti di Kecamatan Sapeken itu akan ada dua puskesmas. Satu di Sapeken, satu lagi di Pegerungan Besar. Yang tinggal di pulau yang berdekatan dengan Pagerungan Besar akan masuk wilayah Puskesmas Pagerungan Besar, dan pulau yang berdekatan dengan Kecamatan Sapeken akan menjadi wilayahnya Puskesmas Sapeken,” Terang Moh Nur Insan, Rabu (29/1/2020).
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Sumenep itu menjelaskan alasan pembangunan puskesmas yang ditempatkan di Pagerungan Besar. Menurutnya pulau tersebut lumayan besar yang berdekatan dengan Pulau Pagerungan Kecil, Pulau Tanjung serta Pulau Sepanjang.
Warga yang tinggal di pulau itu, nantinya diarahkan ke Puskemas Pagerungan Besar, sementara pulau lainnya dapat melalui akses kesehatan Puskesmas Sapeken.
Alasan lain penempatan puskesmas di Pagerungan Besar karena terdapat pangkalan perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) milik PT Kangean Energy Indonesia (KEI) yang memiliki lapangan terbang yang digunakan penerbangan perintis rute Sumenep-Pagerungan sejak 2019.
Artinya, pembangunan puskesmas itu untuk mendukung program pemerintah daerah. Dinas Kesehatan Sumenep pada prinsipnya hadir untuk meningkatkan fasilitas di bidang kesehatan. Selama ini, layanan kesehatan di wilayah Pagerungan Besar dibantu dengan adanya Postu.
“Kita di bidang kesehatan juga harus meningkatkan fasilitas yang kita miliki, agar kedepan menjadi sesuatu yang luar biasa untuk warga pulau, terutama dengan orang-orang sekitarnya itu,” terang Nur Insan.
Penulis : Ahmad Ainol Horri