JEJAK.CO, Sumenep – Video viral Camat Batang-Batang yang ada ungkapan “curi sapinya” pada saat rapat koordinasi percepatan vaksinasi, Jumat (13/8) mendapat respon dari wakil rakyat.
Zainal Arifin, anggota Komisi II DPRD Sumenep tidak percaya jika pernyataan dalam video yang sedang viral itu diungkapkan oleh seorang camat.
Apabila benar disampaikan seorang camat, Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu sangat menyayangkan. Kata Zainal, tidak seharusnya pejabat menyampaikan pernyataan seperti preman. Apalagi dalam ungkapan itu ada kalimat yang menyebut bupati.
Zainal menegaskan Bupati Sumenep Achmad Fauzi melontarkan pernyataan seperti yang ungkapkan Camat Batang-Batang. Sebab, Bupati Sumenep memiliki rekam jejak yang baik.
“Saya sangat menyayangkan sikap camat menyebut nama bupati dalam video yang ada pernyataan seperti preman. Saya yakin Bupati tidak pernah mengungkapkan hal seperti itu,”kata Zainal kepada Jejak.co, Senin (16/8/2021).
Keagamaan Bupati Sumenep, lanjut Zainal, sudah teruji dan berpendidikan tinggi. Sehingga tidak mungkin sekelas Bupati berkata seperti orang tidak terdidik, seperti yang disebutkan Camat Batang-Batang.
Masalah tersebut dinilai mencederai reputasi orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep. Oleh sebab itu pihaknya akan menindaklanjuti masalah tersebut.
“Kami akan menyikapi masalah ini, akan menggelar koordinasi dan rapat di internal Fraksi PDI Perjuangan, karena kebetulan ada anggota kami yang jadi Ketua Komisi I. Biar dipanggil camat itu,” kata Zainal yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Video yang viral melalui pesan berantai WhatsApp itu langsung diklarifikasi oleh Camat Batang-batang Joko Suwarno. Menurutnya ungkapan dalam video tersebut sebatas guyonan.
Berikut isi ungkapan lengkap dala. video yang diduga dipotong, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
“… kepala desanya takut dengan masyarakat, takut tidak dipilih lagi 2025/ 2026. Itu kan masih lama. Kepala desa punya kartu AS, punya sakti. Curi sapinya, kata Bupati. sampai begitu. Curi sapinya orang yang tidak mau divaksin. Nah ini. Jadi kemungkinan besar, kepala desa…”
Joko Suwarno kepada Jejak.co menyampaikan bahwa video tersebut dipotong. Padahal, maksud dari ungkapan tersebut hanya guyonan. Pada saat ada ungkapan yang disebut guyon itu, semua peserta rapat tertawa.
Kata Joko, tidak mungkin dirinya sebagai pejabat negara menyuruh mencuri sapi. Apalagi pada saat menyampaikan ungkapan tersebut ada Danramil dan Kapolsek Batang-batang, termasuk ada Kepala Puskesmas.
Ia kemudian menjelaskan bahwa ungkapan tersebut disampaikan pada saat rapat koordinasi dengan kepala desa, MUI, NU, Muslimat, Fatayat, dan Ansor. Rapat yang digelar jam 13.00 WIB., itu membahas masalah percepatan vaksin di wilayah Kecamatan Batang-batang.
“Karena di Kecamatan Batang-batang vaksinasi sangat minim,” terangnya.
Menurutnya, tujuan dari guyonan tersebut, tidak lain agar kepala desa mau bergerak dengan maksimal mengawal vaksinasi.
Atas kejadian ini, Joko mengaku sudah menjelaskan kepada Bupati dan Sekda Sumenep.
Bahkan terakhir melalui rekaman video, Joko juga meminta maaf atas video dirinya. Ia meminta agar mendengarkan kembali video secara seksama.
“Jadi saya mohon maaf, mungkin karena guyonan saya ini, jadi salah tafsirkan oleh teman-teman,” sambungnya.
“Jadi kemarin itu editan. Tidak lengkap,” imbuhnya.
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri