Jejak.co-Sebanyak 50 Calon legislatif (Calon) terpilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Pemilu 2019 akan dilantik 21 Agustus mendatang.
Rrencananya, wakil rakyat dari berbagai partai politik (Parpol) itu akan dilantik di Pendopo Sumenep. Pendopo ini rutin dijadikan pengambilan sumpah saat mengukuhkan para wakil rakyat di Kota Sumekar.
Menyikapi hal itu, salah satu Caleg terpilih M Muhri sangat mengapresiasi terhadap panitia yang telah menyiapkan tempat dengan memilih tempat Pendopo. Mungkin, lanjutnya, tempat tersebut dianggap sakral untuk menghormati para Caleg terpilih anggota DPRD Sumenep.
Namun demikian, politisi muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, pelantikan anggota dewan akan lebih sakral manakala ditempatkan di luar ruangan yang dekat dengan masyarakat.
Kader terbaik Ansor ini mengusulkan, pelantikan anggota DPRD di tempatkan di daerah pegaraman. Kenapa? Muhri beralasan agar anggota dewan tahu bagaimana nasib dan perjuangan petani garam, dimana saat ini harga garam mencekik petani.
“Anggota dewan harus tahu, bagaimana nasib petani seperti petani garam. Sehingga kalau pelantikan di tempatkan di daerah pegaraman, agar semua anggota paham perjuangan petani,” paparnya.
Disamping itu, menurut Muhri, pelantikan yang di tempatkan di tengah-tengah masyarakat akan mendekatkan wakil rakyat pada rakyat di bawah. “Karena tugas dewan itu adalah memperjuangkan hak rakyat, bagaimana program pemerintah benar-benar pro terhada rakyat, sesuai kebutuhan rakyat,” pungkas Muhri. (don/yon)