Cerita Muhri, Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep saat Bertemu Tokoh Masyarakat dan Pemuda – Jejak

logo

Cerita Muhri, Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep saat Bertemu Tokoh Masyarakat dan Pemuda

Jumat, 26 November 2021 - 22:20 WIB

2 tahun yang lalu

Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep, M Muhri saat silaturrahim dengan tokoh masyarakat dan pemuda di Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang (Foto/Jejak.co)

JEJAK.CO, Sumenep – Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep M. Muhri gelar silaturrahim bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda, Jumat (26/11/2021). Mantan Ketua GP Ansor Sumenep dua periode itu mengaku senang bisa berkumpul dengan para tokoh dari berbagai kalangan itu.

“Alhamdulillah dengan berkat doa sampean semua, kami diberi kesehatan dan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Sampai saat ini kami aktif melakukan tugas legislatif termasuk aktif masuk ke kantor,” ucap Muhri.

Ia kemudian bercerita pengalaman menjadi anggota dewan selama dua tahun lebih. Dewan itu, kata Muhri, seperti manusia setengah dewa. Karena semua kebutuhan dan permasalahan masyarakat dilimpahkan kepadanya, termasuk urusan BPJS hingga masalah KTP.

“Meskipun tidak bersinggungan dengan tupoksi legislatif, masyarakat tetap minta tolong untuk mengurusnya. Tetapi kami senang karena dengan begitu bisa membantu masyarakat,” cerita Muhri dengan senyum.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan atau Dapil V yang meliputi Kecamatan Dungkek, Batang-Batang, Batu Putih dan Gapura, Muhri berharap ada kritik membangun terhadap dirinya.

Namun demikian, Muhri menegaskan bahwa tugas anggota dewan dari Fraksi PKB tidak hanya urusan politik tetapi juga bertanggung jawab memperjuangkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-nahdliyah.

“Kami Fraksi PKB tetap di garis perjuangan Nahdlatul Ulama (NU). Prioritas kami di parlemen adalah memperjuangkan kepentingan warga nahdliyin,” ungkapnya.

M Muhri, Ketua Fraksi DPRD Sumenep

Muhri kemudian minta maaf kepada para pendukung dan simpatisan karena selama ini tidak bisa intens silaturrahim. Hal itu disebabkan pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini sejak awal 2020 hingga 2021.

“Kami minta maaf ketika tidak bisa silaturahim ke rumah para pendukung dan konstituen, terutama rumah yang sebelumnya pernah kami datangi di Dapil V,” ucapnya.

Silaturrahim yang dilaksanakan di Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang itu juga dihadiri Kiai Kamalil Ersyad. Dalam tausyiah politiknya, mantan anggota DPRD Sumenep itu menyinggung lahirnya PKB sebagai bagian partai politik di Indonesia.

Kiai Ersyad menegaskan bahwa PKB lahir untuk kemaslahatan umat. Nilai perjuangan PKB senada dengan pendirinya mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang dikenal sebagai pejuang demokrasi.

“Gus Dur selalu membela kaum minoritas. Pembela keadilan. Salah satu contoh Gus Dur pernah membela penganut Ahmadiyah. Gus Dur membela mereka bukan membela akidahnya. Tapi pada sisi kemanusiaannya,” kenangnya.

Lebih jauh, Kiai Ersyad mengungkapkan bahwa PKB dideklarasikan oleh 5 ulama besar di Indonesia. Di antaranya KH Mustofa Bisri

“PKB adalah satu satunya sayap politik NU yang menjadi kekuatan nahdliyin. Jadi selain urusan politik, PKB juga didalamnya memperjuangkan Aswaja,” tegasnya.

NU dan PKB adalah satu. Dari sisi nasabnya, PKB didirikan Gus Dur, cucu pendiri NU, yaitu Kiai Hasyim Asyari.

“Aswaja PKB dan NU sama. Yang menganut pemikiran moderat. Seluruh aktivitas di DPRD untuk warga NU,” pesannya.

Penulis : R. Zidani
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya