JEJAK.CO-Perjalanan pulang dari Safari Kepulauan 2019, Bupati A Busyro Karim dan Nurfitriana Busyro terlihat guyub bersama rekan-rekan media dan Forpimda Kabupaten Sumenep di atas KM Dharma Kencana IX, Minggu malam (1711/2019).
Orang nomor satu di Kota Keris itu tampil duet tarik suara bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep yang tak lain adalah pendamping hidupnya. Keduanya mencoba senandungkan beberapa lagu, di ataranya lagu nostalgia ciptaan Rhoma Irama, ‘Aku Jauh Engkau Jauh’, dan lagu-lagu yang bernuasa perjuangan Nahdlatul Ulama, antara lain mars ‘Ya Lal Wathan’, mars ‘Anshor NU’, salawat, dan lagu yang berjudul ‘Perjuangan dan Doa’.
Persembahan dari rekan-rekan media, disusul kemudian oleh Komandan Kodim (Dandim) 0827 Sumenep Letkol Inf. Ato Sudiatna dengan khas lagu kesukaannya, Cakra Khan ‘Kekasih Bayangan’.
Ketua DPRD Kabupaten Sumenep Abdul Hamid Ali Munir menyumbangkan dua lagu, ‘Wanita Pujaanku’ dan sebuah lagu lagi karya Noah ‘Asmara’. Terakhir, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep Djamaluddin menutup kebersamaan itu dengan sebuah lagu yang berjudul ‘Bulan Sabit Berduri’.
Kegiatan itu merupakan ungkapan rasa syukur atas keselamatan dan suksesnya acara Safari Kepulauan 2019.
Nurfitriana Busyro Karim yang saat ini menjadi anggota DPRD Jawa Timur mengutarakan temuannya selama di Masalembu. Menurutnya, banyak perempun Masalembu yang ditinggal suaminya pergi ke Malaysia. Lalu usulan strategis apa yang akan disampaikan di tingkat provinsi?
Bunda Fitri, begitu akrab dipanggil, mengutarakan bahwa di DPRD Jawa Timur memang sedang banyak membicarakan soal kaum migran. “Itu memang ada undang-undang baru, ya. Bukan hanya mencakup tentang pekerjaannya, tapi juga keluarganya. Nah, kami di Komisi E akan mengawal undang-undang yang baru itu,” terang satu-satunya wakil rakyat perempuan dari Sumenep di tingkat DPRD Jawa Timur itu.
Bunda Fitri yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Sumenep itu menjelaskan soal layanan kepada ibu-ibu hamil yang ada di kepulauan. Kemudahan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil harus menjadi perhatian serius pihak pemerintah setempat.
“Saya pikir untuk ibu-ibu ini sehat, jangan sampai dirujuk, gitu. Karena kalau dirujuk itu kan sangat jauh sekali, ya. Bisa belasan jam,” katanya.
Untuk itu, PKK diharapkan dapat menyuarakan bagaimana dalam masa kehamilan, para pendamping ibu hamil diharapkan turut membantu memeriksakan kehamilan ke puskesmas setempat.
“Setidaknya 4 kali (memeriksakan diri), agar anak itu sehat. Karena kesehatan anak itu dapat ditentukan sejak masa kehamilan, bukan setelah mereka dilahirkan. Dan juga selalu sehat, (yaitu dengan makan, red) makanan bergizi,” paparnya menambahkan.
Bunda Fitri juga menyampaikan tentang pentingnya upaya penguatan dalam keluarga. Sebab, katanya, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat.
“Kalau unit terkecil itu sudah kuat, terjamin, membawa anak-anak (generasinya, red) menjadi berkualitas, saya rasa negara ini bisa lebih baik,” tukasnya.
Terkahir, yang membuat Bunda Fitri rindu Pulau Masalembu karena telah disambut cukup antusias oleh warga pulau yang ada di sisi utara Sumenep itu. “Masyarakatnya luar biasa. Antusias sekali. Saya dateng, saya selama di situ, sampai pulang, semuanya sangat antusias, sangat ramai dan bisa dirindukan. He-em,” pungkasnya.
Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri