Jejak.co-Postingan Nurfitriana Busyro di akun facebooknya, Senin (25/2/2019) membuat haru para netizen.
Pasalnya, alat peraga kampanye (APK) dirinya sebagai calon DPRD Provinsi Jawa Timur diduga ada oknum yang merusak dengan menggunakan cat dan ditulis dengan kata yang tidak sopan.
Atas kejadian tersebut, perempuan yang akrab dipanggil Bunda Fitri ini justru ajak semua para peserta kontestan Pemilu 2019 berpolitik santun.
Menurutnya, manuver politik yang kurang sehat tidak hanya dialami saat ini. Sejak masuk PKB sebagai tempat perjuangannya dalam politik, dirinya sering dapat intrik. Semua itu ia curahkan melalui akun facebooknya.
“Saya memang orang baru dalam politik, pemilu 2019 pertama kalinya terjung dalam dunia politik praktis sebagai caleg PKB. Selama ini saya hanya fokus menjadi istri bupati, di Politik cuma di perempuan bangsa sumenep,” tulis Bunda Fitri.
Sebagai orang baru, dirinya selalu dikuatkan oleh suaminya yang saat ini menjabat Bupati Sumenep A Busyro Karim. Bunda Fitri juga memahami resiko menjadi politisi, apalagi pengalaman pertama kalinya terjun dalam dunia politik praktis masuk di partai politik (parpol) terbesar di Sumenep.
“Buya selalu mengingatkan saya untuk sabar, menahan diri dan jangan tersinggung klo suatu saat ada orang yang nyinyir, membully, mencaci, menghina bahkan menfitnah,” ungkapnya.
Bunda Fitri kemudian bercerita tentang kerasnya dunia politik praktis. Sejak awal mendaftarkan diri sebagai salah satu caleg PKB, diakuinya banyak pengalaman buruk seperti bisikan negatif dan gangguan.
“Sudah banyak bisikan-bisikan tidak enak, berkali-kali dapat gangguan baik dari luar partai maupun sesama kader partai. Sedikit heran sih, apa untungnya coba nyerang pribadi saya, sementara saya hanya politisi kemarin sore yg miskin pengalaman bukan calon incumbent pula,” ungkap Bunda Fitri.
Namun semua ia hadapi dengan kepala dingin karena menyadari bahwa dinamika politik itu beragam. “Anggap saja yang saya alami selama ini adalah bagian dari dinamika politik dan bagian dari “Ospek politik” saya sebagai caleg PKB,” tuturnya.
Dirinya juga tidak menampik ketika melihat fakta di lapangan selalu mendapat ‘serangan’ dari lawan politiknya hingga terbawa emosi atau baper.
“Tapi bersyukur buya selalu mengingatkan saya untuk tidak membalas apalagi marah dengan kondisi ini. Prinsip saya dalam berpolitik, saya ingin berteman dengan siapapun baik sesama kader partai maupun kader partai lain. Sampai detik ini, tak terbesit sedikitpun bagi saya utk melakukan serangan, menjelek-jelekkan apalagi menfitnah calon lain. Sebagaimana yang saya alami selama ini” tuturnya dalam tulisan di akun facebooknya.
Terakhir, APK caleg berparas cantik itu diduga ada yang mecoret pakai cat. Dirinya sangat menyayangkan kejadian itu.”Apalagi ada tulisan yg sangat tidak sopan yang melecehkan dan menyinggung perasaan saya sebagai perempuan,” imbuhnya.
Sebagai politisi, ia berharap kejadian seperti itu merupakan yang terakhir. “Stop melakukan perusakan terhadap APK calon lain karena perbuatan tersebut sama sekali tdk mengajarkan pendidikan politik yang baik, santun dan bermartabat kepada masyarakat. Kita boleh beda pilihan, tapi jangan sampai perbedaan itu menimbulkan rasa benci yang berlebihan,” sarannya.
“Salam Damai dari saya untuk para calon wakil rakyat di seluruh madura,” ujarnya di akhir tulisannya.
Postingan Bunda Fitri mendapat respon positif dari netizen. Seperti pemilik akun Eyon Angkasa memberi semangat atas kejadian ini. “Pasabbar bu (yang sabar bunda)”.
Irul Asiah juga memberikan dukungan. Ia mendoakan semoga relawan Bunda Fitri sebagai calon legislatif tetap semangat. (fie/yon)