Temui Lima Nelayan Terdampar, Bunda Fitri Langsung Pesankan Tiket – Jejak

logo

Temui Lima Nelayan Terdampar, Bunda Fitri Langsung Pesankan Tiket

Minggu, 3 Februari 2019 - 07:40 WIB

5 tahun yang lalu

Bunda Fitri didamping KH A Busyro Karim menemui Muhlis, salah satu nelayan yang terdampar di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Sabtu malam (2/2/2019) (Facebook Nurfitriana Busyro)

Jejak.co – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep Nurfitriana Busyro sangat bersyukur lima nelayan yang sebelumnya dikabarkan hilang ditemukan dalam keadaan selamat.

Bersama Bupati Sumenep A Busyro Karim, wanita yang akrab disapa Bunda Fitri langsung menemui lima nelayan asal Desa Romben Barat dan satu diantaranya warga Desa Candi Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep, di Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu malam (2/2/2019).

“Alhamdulillah… Buya dapat kabar dari camat dungkek kalau nelayan yg dikabarkan hilang ternyata terdampar di pantai sembelie desa Blanting Lombok timur. Akhirnya saya dan buya menemui kelima nelayan tersebut. Nama2 nelayan tersebut yaitu Muhlis, Sa’a, Sahwari, Niatun dan Matra’e,” tulis Bunda Fitri di laman akun Facebooknya, Sabtu (2/2/2019) pukul 20.36 WIB.

Bunda Fitri juga mengabarkan jika kelima nelayan tersebut dalam keadaan sehat. Meski satu diataranya ada yang sakit namun sudah membaik.

Rencananya, kelima nelayan itu akan dipulangkan melalui jalur udara hari ini. Bunda Fitri bersama suaminya A Busyro Karim telah memesan tiket pesawat untuk mereka. 

“Alhamdulillah mereka saat ini kondisinya dalam keadaan sehat. Sebenarnya ada yg sakit demam tapi katanya sudah mendingan. Mau diajak Ke Dokter nggak mau. Barusan sudah saya pesankan tiket, Insya allah Besok akan pulang ke sumenep,” ungkap Fitri dalam statusnya.

Pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada warga Sumenep dan Lombok Timur. Karena atas doa warga Sumenep dan bantuan warga Lombok Timur kelima nelayan itu ditemukan dalam keadaan selamat.

“Terima kasih atas segala bantuan dan doa masyarakat sumenep dan masyarakat lombok timur,” ungkapnya.

Sebelumnya, lima nelayan itu dikabarkan hilang setelah hendak pulang dari Pulau Kangean menuju Romben Barat. 

Sebelum dikabarkan hilang, satu diantara nelayan yang menggunakan satu perahu itu sempat kabari keluarganya bahwa ada di daerah Takat Kecamatan Kangayan, tepatnya pada Senin 28 Januari 2018.

Keesokan harinya, Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 4.00 dini hari, kembali kabari keluarganya melalui telepon bahwa akan pulang. Namun setelah keluarga mencoba menghubungi  kembali sudah hilang kontak. 

Salah satu keluarga Nelayan asal Desa Romben Barat Sa’udah (25) menceritakan, biasanya dalam perjalanan, mereka selalu beri kabar.

“Pada tanggal 28 Januari kemarin bilangnya ada di Pulau Kangean mau pulang tapi masih nunggu angin reda,” cerita Sauda, Jum’at (01/02/2019).

Selama ini, lima nelayan tersebut memang biasa melaut mencari ikan di daerah Kangayan dan Sapeken. Karena jarak tempuh dari Dungkek ke Sapeken membutuhkan waktu satu hari lebih sehingga para nelayan baru kembali atau pulang setelah satu bulan lamanya di Sapeken atau Kangayan.

“Kalau melaut biasanya satu bulan. Kadang satu bulan lebih baru pulang, mereka berlima satu perahu,” kata Sauda.

Mereka berangkat melaut dari Desa Romben Barat Kecamatan Dungkek menuju Pulau Sapeken sejak 14 Desember 2018. (yon)


Baca Lainnya