Jejak.co-Sidak Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan temukan hal tek terduga. Salah satunya kios yang sudah dibangun bertahun-tahun itu banyak yang sudah rusak, padahal bangunan yang menelan anggaran cukup fantastis itu belum dipergunakan sama sekali.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Achmadi menyayangkan kios yang dibangun tahun 2016 sudah banyak yang rusak meski belum dipakai oleh pedagang. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar intansi terkait untuk memeperbaikinya.
“Kemi meminta kepada dinas terkait yakni Disperindag untuk memperbaiki kios-kios yang sudah rusak,” katanya saat di temui usai sidag, Jumat siang (28/2/2020).
Selai itu, Achmadi juga menyayangkan kondisi bangunan yang jauh dari kata bersih. Karena di sekitar bangunan maupun dalam kios berserakan sampah.
Achmadi juga meminta pemerintah dalam hal ini Disperindag Pamekasan untuk menambah bangunan kios. Sebab, kios yang ada tidak sebanding dengan jumlah pedangan yang ada di pasar tradisional itu. Sehingga semua pedagang bisa tertampung di tempat yang baru.
“Pedagan pasar ada 600 lebih sedangkan yang tersedia hanya 400 kios, ini perlu ditambah,” imbuh Achmadi.
Dilain waktu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Bambang Edy Suprapto mengatakam bahwa pihakya hanya siap membangun 11 kios di Pasar Pakong. Alasannya anggaran yang ada tidak mencukupi. Pihaknya berharap para pedagang yang tidak bisa menempati kios baru itu untuk bersabar.
“Mampunya kami hanya segitu mau gimana lagi, ya bagi yang tidak kebagian mohon untuk bersabar dan menempati tempat penampungan sementara,” katanya.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri