Ribuan Warga Kunjungi Festival Kuliner Tradisional HSN 2019 – Jejak

logo

Ribuan Warga Kunjungi Festival Kuliner Tradisional HSN 2019

Minggu, 6 Oktober 2019 - 18:43 WIB

5 tahun yang lalu

Salah satu peserta asal MWC NU Manding, Noviyanti saat melayani pengunjung yang hendak membeli 'ubi lumir'. (Foto/Mazdon)

JEJAK.CO-Festival kuliner dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) ke-5 yang digelar di area selatan Taman Bunga Sumenep berlangsung semarak dan meriah, Minggu (6/10/2019) pagi.

Kegiatan festival kuliner bertema makanan tradisional khas Sumenep tersebut digelar serentak bersama 3 kegiatan lainnya, yaitu lomba selfie Islami, drumb band, dan donor darah gratis.

Ribuan masyarakat dari berbagai pelosok desa yang tersebar di seluruh kecamatan di wilayah paling timur Pulau Madura ini datang berbondong-bondong. Salah satu alasan mereka adalah karena penasaran ingin mencicipi beragam makanan dan minuman khas Sumenep dari berbagai desa secara gratis.

“Penasaran, Mas. Soalnya gratis,” ungkap salah seorang pengunjung warga asal Desa Totosan, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Hartono (28).

Ketua PCNU Kabupaten Sumenep, KH Panji Taufik mengaku bangga dan senang dengan antusias para peserta dan banyaknya pengunjung dalam kegiatan ini.

“Persiapan menyambut hari santri nasional (HSN) 2019 ini sudah direncanakan sejak 2 bulan sebelumnya,” ungkapnya.

Karena, imbuhnya, pihaknya menekankan agar HSN bisa digelar dengan semeriah dan semarakyat mungkin ala santri.

Oleh karena itu, ia berharap rangkaian HSN 2018 tidak hanya menjadi kegiatan seremonial. Tetapi, dengan diperingatinya HSN, maka kesantrian masyarakat Sumenep pada khususnya, akan menjadi tergugah kembali. “Kembali ke jatidiri sebagai santri. Khususnya dalam kehidupan yang sehari-hari, dalam banyak hal,” imbuhnya.

Salah satu group dari 19 group drumb band asal saat atraksi di kegiatan HSN 2019 Sumenep


Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 05.30 pagi tadi ini merupakan sekian dari 11 rentetan kegiatan yang akan berlangsung sampai hari puncak HSN nanti pada tanggal 22 Oktober 2019. 

“Kuliner ini yang menarik, idenya dari Kiai Dardiri Zubairi. Bahwa masyarakat kecil kan tidak pernah kecipratan APBD. Maka karena ini digandeng oleh APBD, maka kami menyertakan tukang buat cocor, tukang buat getas, tukang buat apa.. kami beli, dan makanan mereka digratiskan kepada pengunjung,” terangnya. 

Di hari puncak nanti, tanggal 22 Oktober, akan digelar berbagai macam kegiatan, yang salah satunya adalah istighasah bersama dan kirab santri.

Dalam grand opening yang digelar tadi pagi, Wakil Bupati Achmad Fauzi mengaku bangga dengan digelarnya kegiatan ini.

“Untuk itu, atasnama Pemerintah Kabupaten Sumenep, saya mengucapkan terima kasih kepada PCNU, panitia, stakeholder, dan seluruh yang telah bersusah payah mempersiapkan dan melaksanakan acara ini,” tuturnya.

Orang nomor 2 di Kabupaten Sumenep itu lalu mengapresiasi perjuangan kaum santri.

“Sampai ditetapkan oleh pemerintah, tanggal 22 Oktober sebagai HSN sejak tahun 2015 silam. Bahkan, sampai memperoleh kado istimewa dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren,” paparnya.

Para santri telah menorehkan peran penting dalam sejarah Indonesia, kontribusi mereka terbukti kokoh dalam menguatkan pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), telah membentengi Indonesia dari berbagai ancaman, mulai serbuan kolonial, agresi militer, hingga ancaman terhadap ideologi Pancasila yang gencar saat ini.

“Semua itu adalah bukti nyata, betapa kaum santri menjadi pilar kemajuan bangsa,” katanya.

Penulis : Mazdon
Editor   : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya