SUMENEP, Jejak.co – Rencana penerbangan pesawat amphibi Travira Air yang akan beroperasi di wilayah Sumenep diharapakan tidak hanya menunjang pariwisata tetapi juga dapat membantu transportasi bagi warga kepulauan.
Pasalnya, pesawat amphibi Travira Air telah di uji coba dari Denpasar, Bali-Pulau Giliyang, Sumenep akhir bulan lalu. Penerbangan tersebut merupakan penerbangan bagi wisatawan dari Bali yang hendak ke Sumenep.
Rencana penerbangan amphibi ini juga mendapat respon dari masyarakat kepulauan. Terutama warga dari Pulau Kangean.
Menurut anggota DPRD Sumenep M Syukri, rencana water base atau bandara apung yang rencananya akan di tempatkan di Pulau Giliyang sebagai penunjang transportasi wisatawan ke pulau oksigen tersebut, juga diagendakan dibangun di Pulau Kangean.
Oleh sebab itu, pihaknya sebagai wakil rakyat dari Pulau Kangean berharap pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perhubungan Sumenep untuk serius mengurus water base guna mewujudkan penerbangan amphibi di Sumenep.
“Karena ada dua yang diagendakan di Pulau Gilyang dan Kangean. Saya sebagai orang pulau sangat berharap masalah water base berikut penerbangan amphibi diseriusi,” terang Ketua Badan Pembuat Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Sumenep ini.
Politisi muda PPP ini menambahkan, hadirnya pesawat amphibi menjadi alternatif transportasi bagi masyarakat kepulauan khususnya warga Pulau Kangean.
Meski selama ini sudah ada penerbangan rute Sumenep-Pagerungan, namun warga Pulau Kangean tetap memilih jalur laut saat bepergian ke Kota Sumenep. Sebab, jarak dari Kangean ke Pagerungan dinilai terlalu jauh.
“Semakin banyak pilihan semakin bagus, biarlah masyarakat memilih transportasi tersebut, mau lewat kapal laut atau jika butuh cepat maka alternatifnya ya pesawat amphibi ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintahan daerah serius merealisasi penerbangan amphibi. Karena keberadaannya sangat membantu terutama saat cuaca ekstrim.
“Jika penerbangan amphibi juga dapat meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat pulau,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Syukri juga menyinggung infrastruktur Kepulauan Kangean. Hingga saat ini jalan jalur Kecamatan Arjasa-Kangayan belum maksimal. Banyak desa yang terisolasi karena akses jalan yang jauh dari kata layak.
“Masalah jalan juga menjadi harapan masyarakat agar segera dituntaskan. Sebab banyak desa yang terisolir karena infrastruktur yang tidak maksimal, mulai dari Kecamatan Arjasa hingga Kangayan,” harapannya.
Sebelumnya, Pemkab Sumenep melakukan uji coba penerbangan amphibi dari Bali menuju Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek pada 26 April 2021. Uji coba pesawat type grand caravan C-208 amphibi Travira Air tersebut berjalan mulus.
Penerbangan amphibi ini merupakan program Puslitbang Transportasi Udara Balitbang Perhubungan Kemenhub untuk jalur transportasi wisata.
Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Sumenep yang memiliki banyak pulau dan sebagian di antaranya menjadi objek wisata memang membutuhkan inovasi untuk mengembangkannya. Selama ini yang menjadi kendala adalah transportasi laut jalur objek wisata karena jarak tempuh yah relatif jauh.
Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada Puslitbang Transportasi Udara Balitbang Perhubungan Kemenhub yang menginisiasi program tersebut.
“Gagasan membuka jalur penerbangan langsung ke Giliyang bisa menjadi solusi atas persoalan waktu tempuh. Terima kasih atas inisiasinya dan semoga benar-benar ada tindaklanjutnya,” harap Sekretaris DPC PPP Sumenep tersebut.
Penulis : Hartono
Editor : Ahmad Ainol Horri