Jejak.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar gema takbir online Idul Adha 1441 Hijriyah di Pendopo Agung, Kamis malam (30/8/2020). Takbir di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 ini dihadiri Bupati Sumenep KH A Busyro Karim dan diisi ceramah keagamaan oleh KH Imam Hendri.
Sebelum takbir online dimulai, KH A Busyro Karim memberikan sambutan yang berisi tentang pesan bagaimana cara menghadapi musibah Covid-19.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep ini menyampaikan bahwa takbir secara virtual tidak akan mengurangi rasa mengagungkan asma Allah SWT. Justru di tengah pandemi ini, diharapkan mengambil hikmah dari musibah yang Allah turunkan kepada manusia.
“Dulu kita mengenal hadits-hadits tha’un, mengenal hadit-hadits wabah, sekarang ini namanya virus corona. Artinya apa, yang yang diambil oleh Rasulullah ketika ada musibah seperti ini, kita juga harus menyamakan persepsi bahwasanya kita harus melakukan yang terbaik untuk mencegah menyebarnya Covid-19,”
kata Kiai Busyro dalam sambutannya.
Untuk menghadapi Covid-19, semua pihak diharapkan sabar. Seperti sabar melaksanakan protokol kesehatan walaupun rasanya tidak nyaman dan tidak terbiasa. “Tetapi inilah kesabaran yang harus menjadi kuncinya, karena Nabi Ibrahim juga menunjukkan betapa kesabarannya ketika diuji oleh Allah,” imbuhnya.
Tidak hanya kesabaran, Kiai Busyro juga berpesan agar semua agar selalu tawakal atau menyerahkan diri kepada Allah dari situasi dan bentuk apa pun, “kita harus bertawakal kepada Allah seperti suri tauladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail itu,” pesannya.
“Untuk itu, di tengah pandemi ini kita harus sabar membangun Kabupaten Sumenep, kita harus bertawakal untuk membangun kabupaten yang kita cintai. Walaupun sekolah sekolah misalnya belum dibuka secara keseluruhan, apapun yang terjadi, proses belajar mengajar itu harus dilakukan karena kesabaran kita.”
Saat ini bukan alasan bagi pemerintah untuk tidak berbuat yang terbaik bagi rakyat. Apapun yang terjadi, Kiai Busyro meminta agar perputaran ekonomi tidak macet. Pandemi bukan alasan bermalas-malasan untuk membangun Sumenep.
Kia Busyro berharap semua jajarannya terus bergerak, tidak terjebak dengan kemalasan. Karena dia tidak ingin angka pengangguran dan kemiskinan bertambah banyak.
“Maka disinilah perlunya kesabaran dan ketawakalan kita untuk terus melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini, bagi masyarakat Sumenep, baik dari sisi pendidikan, sisi ekonomi atau dari sisi yang lain, kita tidak boleh berhenti,” pesannya.
Penulis : Haryono
Editor : Ahmad Ainol Horri