Jejak.co – Guru ngaji sebagai penjaga moral, pejuang tanpa pamrih. Pernyataan itu disampaikan Achmad Fauzi pada saat melakukam serap aspirasi bersama para guru ngaji dan tokoh masyarakat di Payudan Daleman, Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Sebelumnya, politisi muda yang diusung 5 parpol dalam Pilbup 9 Desember mendatang melakukam serap aspirasi bersama guru ngaji dan tokoh masyarakat di Desa Tambaagung Ares.
Di hadapan para guru ngaji dan tokoh masyarakat, Achmad Fauzi menyampaikan beberapa hal. Salah satunya komitmennya soal kesejahteraan guru ngaji.
Achmad Fauzi yang saat ini masih menjabat wakil bupati (Wabup) bersama Bupati Busyro, menegaskan bahwa Sumenep tidak tidur. Perhatian terhadap guru ngaji sudah dibuktikan sejak lama, bahkan tahun ini jatah bantuan untuk guru ngaji juga ditambah.
“Ke depan, kami juga berkomitmen untuk itu (kesejahteraan guru ngaji). Kami tak ingin mengumbar janji. Kami hanya ingin melayani dan bekerja dengan bukti,” kata Fauzi saat gelar serap aspirasi yang bertempat di Pondok Pesantren PP Nurul Hikmah, Sabtu, (29/8/2020).
Karenanya, lanjut Fauzi, dukungan dan doa para guru ngaji sangat diperlukan untuk pembangunan Sumenep ke depan. “Sebab beliau-beliau merupakan pejuang tanpa pamrih di desa untuk mencerdaskan generasi bangsa,” ujar Fauzi.
Achmad Fauzi di Mata Kiai
Pengasuh Ponpes Nurul Hikmah, KH Ach Suja’ei mengungkapkan tentang sosok Achmad Fauzi. Ia menilai, Achmad Fauzi merupakan sosok yang potensial, visioner, bijaksana dan perhatian terhadap masyarakat kecil.
“Pak Fauzi itu sosok pemuda yang potensial, apa adanya dan merakyat. Selain itu, beliau juga bijaksana dan perhatian terhadap masyarakat kecil,” ungkapnya.
Kebiasaan lain yang dikenal Kiai Suja’ie, Achmad Fauzi juga sangat menghargai para kiai dan ulama. Termasuk juga memberikan perhatian kepada pondok-pondok pesantren.
“Selama kami mengenal dan bersama Pak Fauzi, kami melihat beliau sangat menghargai dan hormat pada kiai dan ulama. Termasuk juga perhatian pada pondok-pondok pesantren,” imbuhnya menegaskan. (*)