JEJAK.CO-Sebanyak 178 desa di Pamekasan dikabarkan akan mendapat bantuan mobil sehat. Program ini dianggarkan sebesar Rp35,6 miliar.
Program ini mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan Hamdi. Pihaknya menilai program tersebut tidak tepat. Seharusnya, pemerintah lebih tanggap kepada bencana kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau.
“Yang mendesak adalah kekeringan, bukan malah memberikan mobil sehat yang rata-rata desa sudah banyak yang punya,” ungkap mantan aktivis PMII Pamekasan itu, Sabtu (2/11/2019).
Bahkan, kata Hamdi, penanggulangan kekeringan yang diistilahkan dengan satu desa satu tangki itu merupakan janji politik bupati dan wakilnya. Sehingga seharusnya bupati lebih memprioritaskan penanggulangan kekeringan dibandingkan memberikan mobil sehat ke desa-desa.
Sementara itu Wakil Bupati Pamekasan Raja’e membantah soal realisasi janji politiknya terkait bantuan air untuk desa-desa terdampak bencana kekeringan. Menurutnya selama ini pihaknya sudah menyuplai air bersih ke desa-desa terdampak.
“Kami sudah kirim air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan, bukan hanya 1 tangki bahkan bertangki-tangki sudah kami kirim,” bantahnya.
Namun meski demikian pihaknya mengakui memang masih ada keluhan terkait bantuan air bersih yang dilakukan pemerintah melalui BPBD. Pihaknya juga mengatakan akan menambah armda selagi dirasa kurang.
“Kami akan memaksimalkan armada yang ada, jika dirasa kurang, kami tambah armada lagi,” terangnya.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri