JEJAK.CO, Pameksan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan terus berupaya menanggulangi korban banjir yang terjadi sejak Selasa (1/3/2022).
Pemkab Pamekasan telah mendirikan dapur umum di kelurahan dan desa-desa terdampak banjir untuk memenuhi kebutuhan logistik.
Selain itu, Pemkab Pamekasan juga akan melakukan penanggulangan jangka panjang dengan melakukan pengerukan sungai yang menjadi penyebab terjadinya banjir.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam telah mengunjungi rumah-rumah warga terdampak banjir. Selain itu, Pemkab Pamekasan juga telah membagikan bantuan makanan bagi para korban bencana banjir.
“Bersama Ibu Gubernur Jawa Timur saya telah melihat langsung banjir di Kabupaten Pamekasan, kali ini di desa Sumedangan. Ada 14 desa dan kelurahan yang terdampak banjir,” terangnya, Selasa (02/03/2022).
Akibat banjir, tidak sedikit rumah warga yang harus mendapatkan pertolongan. Diketahui terdapat 3.670 rumah penduduk yang harus mendapat kepastian aman akibat bencana tersebut.
Penyebab banjir kali ini tidak hanya faktor hujan, tetapi juga karena luapan sungai atau Kalimasajid yang membutuhkan kajian dan pekerjaan cepat.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur atas kerja cepat yang luar biasa.
Gubernur Jawa Timur Berharap Banjir Segera Tertangani
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa berharap bencana banjir yang terjadi di Pamekasan segera tertangani dengan baik.
“Saya tadi ke Sumedangan Kecamatan dan di sana masih banjir, tentu susah diharapkan mereka bisa memasak seperti saat sekarang sehingga mereka membutuhkan logistik yang bisa disuplay oleh dapur umum di sini,” terangnya, Selasa (02/03/2022).
Menurutnya, saat ini alat penyedot dan alat berat berupa ekskavator sudah disiapkan. Ia berharap banjir tersebut bisa tertangani degan baik.
“Tentu kita berharap kalau ini tidak hujan, tadi disiapkan sebetulnya pompa air untuk bisa memompa dari banjir yang ada di Sumedangan ke sungai, ini kita berharap air yang di sungai segara berkurang sehingga air yang menggenang di Sumendagan tadi bisa segera disedot dialirkan ke sungai ,” imbuhnya.
Alat berat berupa eskavator juga disiapkan untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi. Sebab kata orang nomor satu di Jawa Timur ini, aliran sungai juga mengalami hambatan yang berupa pendangkalan dan penyempitan.
“Ekskavator ini tentu harapannya dicicillah bagian yang bisa dilakukan pengerukan, ini kan ada pendangkalan dan penyempitan ada juga tanggul,” imbuhnya.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri