JEJAK.CO, Sumenep – Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Aksi Jasuli warning pemerintah agar segera melakukan deteksi lebih awal. Pasalnya, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur setiap tahun dilanda kekeringan, baik daratan maupun kepulauan.
Politikus NasDem itu menegaskan, masalah kekeringan yang terjadi di sejumlah desa di Sumenep harus ditangani secara serius. Sebab, selama ini kekeringan hanya diantisipasi dengan distribusi air saat musim kemarau.
Dia menyarankan Pemkab Sumenep memiliki program jangka jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Masalah kekeringan tidak cukup hanya ditangani dengan distribusi air bersih semata.
“Distribusi air bersih saat terjadi kekeringan itu kan jangka pendek. Kami berharap juga ada program jangka panjang agar kekeringan tidak jadi masalah rutin tahunan saat tiba musim kemarau,” ujarnya.
“Sekarang ini Sumenep sudah masuk musim kemarau. Jadi kami mendorong pemerintah daerah melakukan deteksi dini dan siaga atas dampak dari kekeringan yang akan terjadi,” imbuhnya.
Pemerintah sudah menetapkan Kabupaten Sumenep masuk dalam Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan (SSDGK) pada musim kemarau yang melanda wilayah Madura Tahun 2023.
Penetapan itu sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Sumenep nomor: 188/189/KEP/435.013/2023 yang diterbitkan pada tanggal 15 Juni 2023 lalu.
Atas dasar itu, pemerintah daerah harus melakukan pemetaan daerah-daerah mana saja yang rawan kekeringan atau kesulitan air bersih dan wabah penyakit.
“Kami minta pemerintah daerah melakukan sosialisasi pada warga daerah-daerah mana saja yang berpotensi rawan bencana kekeringan,” pungkasnya. (rei)