Reses Bersama Muslimat NU Sumenep, MH Said Abdullah Berkomitmen Berdayakan Perempuan Madura – Jejak

logo

Reses Bersama Muslimat NU Sumenep, MH Said Abdullah Berkomitmen Berdayakan Perempuan Madura

Jumat, 31 Juli 2020 - 00:03 WIB

5 tahun yang lalu

MH Said Abdullah, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan gelar reses bersama Muslimat NU (Foto for Jejak.co)

Jejak.co – Serap aspirasi atau reses yang digelar anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) MH Said Abdullah bersama PC dan PAC Muslimat NU Kabupaten Sumenep mengangkat tema tentang kebangsaan dan pemberdayaan perempuan.

Reses yang digelar jelang Iduladha, Kamis (30/7/2020) ini dihadiri Ketua Muslimat NU Sumenep Nyai Hj Dewi Khalifah dan sejumlah tokoh perempuan di Kota Keris. Terlihat pula Nyai Hj Aqidah Usymuni.

Nyai Hj Dewi Khalifah mengatakan, reses Said Abdullah bersama Muslimat NU dalam rangka menyamakan sudut pandang terkait semangat kebangsaan dan potensi perempuan.

Selama ini, Muslimat selalu ada di garda terdepan dalam mempertahankan dan memegang teguh ajaran Aswaja dan Pancasila melalui kompolan mulai tingkat cabang hingga ranting.

Namun di era digital, tantangan bagi bangsa khususnya kaum perempuan semakin ketat. Generasi saat ini sangat dekat dengai gawai. Ibarat dua sisi mata uang, anak-anak pegang handphone dari bangun hingga tidur lagi. Sehingga, bimbingan dari orangtua sangat dibutuhkan untuk mengarahkan anak.

Perempuan yang akrab disapa Nyai Eva ini ingin kader Muslimat NU ikut mengajarkan tawasut atau mederat dalam menghadapi modernisasi kepada warga nahdliyin.

“Sikap-sikap itu yang harus diinternasionaliasi ke setiap warga NU,” tambah Nyai Eva. Apalagi, sekarang ini tahun politik, saya berharap semua pihak tak terpecah belah dan tetap kompak. karena perbedaan merupakan rahmat,” ujarnya.

“Jangan sampai karena politik tidak kompak. Tujuan kita untuk membesarkan Muslimat NU Sumenep,” imbuh Nyai Eva.

Selain itu, Nyai Eva juga mengajak para perempuan NU ini untuk meningkatkan produktivitas dan kapabilitas diri. “Karena perempuan adalah tiang bangsa,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, MH Said Abdullah berkata, Muslimat sebagai penjaga generasi NU harus mampu menjaga anak cucu, “artinya harus berpendidikan,” ujar Said.

Politisi PDI Perjuangan sekaligus Ketua Banggar DPR RI tersebut berujar, keluarga merupakan benteng pertama peradaban, terutama perempuan. Sehingga, lanjut suami Khalida Ayu Winarti itu, kecerdasan perempuan sangat penting demi menumbuhkan nilai moderat dan toleran dalam lingkungan keluarga.

“Kecerdasan perempuan, terutama ibu-ibu Muslimat NU bisa membentengi keluarganya dari ancaman radikalisme. Jangan sampai terprovokasi. Mari jaga generasi dari intoleransi. Sehingga mulai sejak dini bisa menghormati kebhinekaan dan keberagaman,” ungkapnya.

Toleransi dan moderat yang menjadi spirit nilai-nilai Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyyah harus terus ‘dibumikan’ demi menjaga NKRI.

“Kita Islam Nusantara, yang santun, ramah, berkarakter dan berintegritas,” kata Said.

“Marilah kita menjaga nilai-nilai aswaja, nilai toleransi, saling menghargai, saling menghormati perbedaan yang kita miliki,” ajaknya.

Said juga menyinggung soal pendidikan. Menurutnya, pemerintah daerah juga harus memikirkan anak didik secara baik. Pemerintah diharapkan bisa memberikan subsisi mulai dari buku hingga seragam.

“Misal setiap orangtua dikasih Rp300 ribu untuk seragam. Saya berharap orang tua sendiri yang jahit. Sehingga tukang jahit yang ada di desa bisa kerja. Kan ada perputaran ekonomi. Ini cara melayani masyarakat. Karena membahagiakan rakyat itu bagian dari ibadah,” sebut Said.

Di hadapan kader Muslimat, Said juga menyampaikan tentang mimpinya mewujudkan kedaulatan pangan. Menurutnya, pahlawan pangan itu ada di desa. Terbukti, warga masih tanam bayem, cabai hingga marongghi.

“Itu pemerintah yang harus menggerakan pangan. Agar kalau ada wabah, kita sudah siap duluan,” tandasnya.

Memberdayakan Perempuan Madura

Bagi MH Said Abdullah, pemberdayaan perempuan di Madura yang masih kental dengan budaya patriarki sangat urgen. pihaknulya berkomitmen memberdayakan perempuan Madura. Salah satunya melalui pintu Muslimat NU.

“Jujur saja, karena budaya Madura kan patriarki. Maka saya melihat sudah waktunya memberdayakan para perempuan kita. Salah satu pintu yang akan saya lakukan di setiap kabupaten di Madura melalui Muslimat NU. Pertama kali bersama kawan-kawan Muslimat NU Sumenep. Karena roadshow saya dimulai dari Sumenep,” kata Said.

Tokoh lintas batas ini menegaskan, potensi perempuan Madura luar biasa. Mereka pekerja keras, tak pernah mengeluh dan pantang menyerah. Potensi ini harus digerakkan untuk meningkatkan produktivitas.

“Potensi perempuan ini luar biasa. Sama saja seperti sabun cuci. Kalau kita pompa, katakanlah beli saja Rp20 ribu. Itu sudah Rp100 juta. Itu sudah jadi modal tersendiri. Itu yang diinginkan. Produktivitas perempuan Madura,” pungkasnya.

Penulis : Haryono
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya