Politisi Harus Penuh Gagasan, Akis Jasuli : Malu Jika Hanya Jadi Pelengkap Kursi Parlemen – Jejak

logo

Politisi Harus Penuh Gagasan, Akis Jasuli : Malu Jika Hanya Jadi Pelengkap Kursi Parlemen

Jumat, 29 Oktober 2021 - 12:21 WIB

3 tahun yang lalu

Akis Jasuli, anggota DPRD Sumenep (Foto/Humas DPRD Sumenep)

JEJAK.CO, Sumenep – Menjadi pejabat publik bukan hanya sekadar bisa menikmati fasilitas yang disediakan negara. Duduk manis menunggu gaji bulanan yang melimpah.

Prinsip itulah yang selalu dipegang politisi muda yang sudah dua priode dipercaya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Akis Jasuli.

Politisi kelahiran 24 Februari 1990 ini berhasil melenggang ke parlemen sejak 2014 hingga sekarang. Bagi Akis, wakil rakyat tak cukup hanya andalkan modal dan citra, melainkan harus disokong kapasitas dan integritas intelektual.

Akis mempunyai pandangan yang tidak mainstrem. Kualitas kebijakan itu berkaitan erat dengan intelektualitas seoarang pemimpin. Dan politisi tidak boleh miskin gagasan.

“Bodoh maupun pintarnya nanti menentukan kiprahnya dalam membuat regulasi dan mencerdaskan publik,” tuturnya.

Kendatipun dua periode menjadi wakil rakyat dari Partai Nasdem, Akis tidak mau candu sebagai politisi dengan gemerlap kemewahan sehingga menutup kran kualitas pendidikannya. Itulah sebabnya Akis melanjutkan ke jenjang studi magister di Unair Surabaya. Akis sadar untuk mengisi kapasitas intelektual sebagai wakil rakyat ialah dengan meningkatkan ilmu pengetahuan

Kesadaran itu sudah diimpikan semenjak Akis duduk dibangku kuliah. Berkecimpung sebagi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Uinversitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat Akis sadar, bahwa pemimpin harus berintelektual.

Tak jarang saat orang sudah memegang kuasa dan harta lalu menganggap segalanya sudah ditangannya sehingga tak perlu muluk-muluk lagi urusan mengejar gelar kesarjanaan. Toh tak penting

Tapi tidak bagi Akis. Penulis buku Asean Vs China (Asean dalam Pusaran Konflik Laut Cina Selatan) ini malu jika hanya menjadi pelengkap kursi parlemen. Akis ingin menjadi politisi penuh dengan gagasan.

Apalagi hal yang ditakutkan Akis saat kinerjanya sebagai anggota DPRD Sumenep tidak dirasakan masyarakat.

Akis selalu merenung, akankah dirinya sudah bermanfaat buat masyarakat, akankah dirinya hanya dilihat saat momentum pileg saja. Jangan-jangan hanya ada dan dilihat 5 tahun sekali.

“Keberadaan kita dianggap apa dimata publik” pikir Akis.

Akis mengkhawatirkan manakala kepercayaan publik terhadap pengambil keputusan, terutama legislatif terus menurun.

Menurut Akis, salah satu penyebab indikator kepercayaan publik ada pada fungsi keberadaannya di tengah-tengah masyarakat. Yakni sebagai pembuat kebijakan.

Akis ingin menjadi “role model” politisi muda yang beken pada keilmuan. Bahkan Akis berniat setelah menyelesaikan promosi magisternya, akan melanjutkan ke studi doktoral.

Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya