JEJAK.CO – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sumenep saat ini paling siap hadapi pemilihan legislatif (Pileg) 2024 tingkat kabupaten. Pasalnya, bakal calon legislatif (bacaleg) di masing-masing daerah pemilihan (dapil) sudah terisi semua.
PKB Sumenep tidak hanya siap mengikuti kontestasi pemilah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang akan dihelat pada 14 Februari 2024. Partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) itu juga telah meyiapkan bacaleg yang berkualitas dan siap untuk berjuang meraih kemenangan.
Bacaleg PKB Sumenep terdiri dari figur pilihan, mulai dari putra tokoh berpengaruh hingga pengusaha. Salah satunya adalah putri Kiai A Busyro Karim, mantan Bupati Sumenep dua periode.
Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim mengatakan, rekrutmen bacaleg PKB tidak hanya mencari sosok yang punya potensi untuk menang. PKB mengutamakan figur yang berkualitas dan memiliki komitmen ke NU-an.
“Kami tidak hanya mencari figur yang kuat, tapi juga punya kemampuan (berkualitas) dan punya komitmen tinggi kepada NU kuat,” kata Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim saat acara uji kelayakan dan kepatutan (UKK) bacaleg di gedung Graha Gus Dur, Minggu (19/2/2023).
Mantan Ketua DPRD Sumenep periode 2009-2014 itu mengatakan, saat ini ada 53 bacaleg yang ikut UKK. Pihaknya optimis caleg yang ada bisa memenangkan kontestasi Pileg 2024.
Keyakinan itu didasarkan pada potensi caleg dan dukungan NU. Karena dalam proses rekrutmen bacaleg, PKB libatkan NU, “tapi bukan secara kelembagaan. Kami sudah pamit ke NU” ujarnya.
Pada Pileg 2024, PKB Sumenep menarget 16 kursi. Pileg 2019, PKB menjadi partai pemenang dengan perolehan 10 kursi di DPRD Kabupaten Sumenep.
“Paling tidak, dua caleg yang jadi per dapil. Jadi, dari delapan dapil yang ada, PKB minimal dapat 16 kursi. Saya yakin itu terwujud. Dan bacaleg yang ada insyaallah siap untuk membesarkan PKB, tidak untuk besar di PKB,” terang Kiai Imam.
Kiai Imam menegaskan, semua bacaleg PKB memiliki potensi untuk menang. Oleh karena itu, dia berharap kepada calon yang nantinya ditakdirkan menjadi anggota dewan, bisa mewarnai di parlemen. Terutama dalam mengambil sikap kebijakan.
“Anggota dewan PKB harus bisa mewarnai dengan mengembangkan pola pikir yang lebih baik, banyak membaca buku. Jadi anggota dewan itu tidak hanya duduk, dengar, dan duit,” pesannya di hadapan bacaleg PKB. (rei)