JEJAK.CO, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur harus lebih serius mengelola wisata. Pasalnya, destinasi wisata yang ada di kabupaten yang dijuluki Kota Keris itu terlihat jalan di tempat.
Sumenep sebagai kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Madura tidak hanya memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, seperti minyak bumi dan gas (migas). Di kabupaten ini terdapat beragam destinasi wisata. Mulai dari wisata alam hingga wisata sejarah, budaya, dan religi.
“Namun pengelolaan wisata yang ada justru terlihat jalan di tempat. Hingga sekarang belum ada perkembangan yang signifikan,” kata Masdawi, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep.
Politisi dari Fraksi Demokrat itu mencontohkan destinasi wisata Pantai Lombang. Sejak dulu, destinasi yang satu ini menjadi ikon wisata alam yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Namun sampai sekarang belum ada perubahan di sana. Keindahan alamnya, seperti pantai dengan pasir putih dan indahnya pohon cemara tidak didukung dengan fasilitas lain, akhirnya wisata itu tidak ada kemajuan,” ujar Masdawi.
Masdawi mengingatkan pemerintah agar potensi wisata yang ada dikelola dengan baik. “Kalau pemerintah punya keseriusan mengelola wisata harusnya potensi yang ada ditangani dengan serius,” imbuhnya.
Ia tidak menampik sejumlah prestasi yang diraih pemerintah selama ini. Baru-baru ini,
Desa Wisata Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi mendapat piagam penghargaan dari Museum Rekor- Dunia Indonesia (MURI) atas rekor empu keris terbanyak di dunia.
Kendati pun demikian, pemerintah tidak boleh berpuas diri dengan capaian itu. Sebab, masih banyak destinasi wisata yang belum terkelola dengan baik.
“Satu sama lain kan harus terintegrasi. Kalau hanya Desa Wisata Aeng Tong-Tong yang bagus, tapi yang lain tidak mendukung, maka kurang maksimal. Targetnya kan pengunjung, bukan penghargaan,” pungkasnya. (har/rei)