JEJAK.CO, Jepara – Orangnya smart, rileks dan menerima kritik yang membangun dari bawahannya. Begitulah sikap Bupati Dian Kristiandi saat komunikasi dengan jajaran birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara.
Bupati yang merupakan kader PDI Perjuangan itu memiliki cara yang berbeda ketika komunikasi dengan bawahannya. Dia lebih menggunakan pendekatan kekeluargaan untuk mewujudkan birokrasi yang solid dalam membangun kota Kartini.
Salah satu contoh, bupati asal Kecamatan Mlonggo itu membawa seluruh camat ke Pulau Karimunjawa Jumat-Sabtu (11-12/3/2022. Para camat di bawa ke Karimunjawa untuk mendukung pengembangan wisata dan seni budaya.
Di sela-sela kunjungannya ke Karimunjawa, bupati bersama para camat dan sejumlah birokrasi lainnya menggelar rapat terbatas tentang pembangunan desa bersama.
Bupati Dian Kristiandi mendorong para camat agar lebih intens membina para kepala desa. Terutama desa yang selama ini belum melakukan inovasi sehingga pembangunannya mengalami stagnasi.
Pada saat mimpin rapat, bupati terlihat sangat smart, rileks dan penuh kekeluargaan. Sikap yang demit ternyata tidak hanya terjadi di Pulau Karimunjawa. Mozaik atau seni komunikasi Bupati Jepara dengan birokrasi memang demikian adanya.
Suhirman, Camat Kota Jepara mengatakan bahwa bupati yang akrab disapa Mas Andi itu memang akrab saat menggelar rapat dengan anak buahnya. Sehingga para pejabat di Jepara tidak sungkan memberi masukan. Karena Mas Andi sangat terbuka dengan kritik yang membangun.
“Bupati kalau rapat dengan birokrasi sangat akrab, suka guyon, bawaannya sangat menyenangkan dan bawahannya dianggap sebagai keluarga. Kalau ada pertemuan sangat rileks dan siap dikritik,” kata Suhirman.
Suhirman kemudian menyampaikan bahwa pertemuan di Karimunjawa dengan para camat membahas pembangunan Jepara khususnya di level desa.
Terutama dalam pengembangan pariwisata dan seni budaya yang ada di kota ukir ini. Bupati, kata Suhirman, mendorong para camat untuk membantu desa. “Camat sebagai pembina desa diharapkan bisa mendorong kemajuan desa dengan inovasi dan terobosan,” katanya menambahkan.
“Kalau ada usulan pembangunan tidak hanya fokus pada fisik saja, non fisik juga harus didorong seperti pelatihan, peningkatan ekonomi desa,” pungkasnya.
Kegiatan Bupati Jepara di Pulau Karimunjawa
Selama berada di Karimunjawa selama dua hari, agenda Bupati Jepara cukup banyak, di antaranya pementasan wayang di Balai Desa Parang, Jumat (11/3/2021) malam, dan dilanjutkan di alun-alun Kecamatan Karimunjawa, Sabtu (12/3/2022) malam.
Pagelaran pentas wayang kulit itu untuk gelorakan dan lestarikan seni budaya. Bupati tidak ingin para generasi tidak mengetahui tentang budaya sendiri yang sudah bertahun-tahun dilestarikan oleh leluhur bangsa ini.
“Mari gelorakan dan lestarikan budaya wayang. Jaga terus kerukunan dan keragaman ini, dan jaga budaya kita,” kata Mas Andi, sapaan akrab Bupati Jepara,” kata Mas Andi.
Kegiatan lainnya adalah pelestarian lingkungan pelepasan tukik atau anak penyu, penanaman terumbu karang. Dan juga menyalurkan bantuan modal kepada pedagang kecil, serta menyerahkan bantuan beras kepada nelayan.
Tidak hanya itu, Mas Andi juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek The Start up Island, Sabtu (12/3/2022) sore.
Sidak yang dilakukan bupati itu dalam rangka memastikan bahwa proyek legal atau tidak. Pasalnya, pembangunan hotel berbintang dan apartemen hotel oleh PT Levels Hotel Indonesia itu sempat viral di media sosial.
“Kita ingin membuktikan secara langsung. Apakah yang disampaikan di media itu memang betul. Kita cek di lapangan” kata Mas Andi.
Ia menegaskan bahwa Jepara terbuka dengan masuknya investasi. Namun demikian, investasi yang masuk di wilayahnya harus sesuai ketentuan dan. Kalau tak resmi, pasti akan ditindak sesuai ketentuan.
“Jangan sampai investasi menginjak harga diri dan harkat martabat rakyat kita. Maka saya katakan, tidak akan sejengkal tanah pun dikuasai oleh pihak asing kecuali sesuai dengan perundang undangan,”kata politisi PDI Perjuangan ini dengan tegas.
Penulis : Ahmad Ainol Horri