Melihat Geliat Bisnis Batik Wirausaha Muda Sumenep – Jejak

logo

Melihat Geliat Bisnis Batik Wirausaha Muda Sumenep

Selasa, 17 Desember 2019 - 12:16 WIB

5 tahun yang lalu

Khoirul Asiah, Direktur ETDC saat menerima penghargaan atas support Sumenep Batik Festival di gedung BUMN PT Garam Kalianget, Minggu malam 15 Desember 2019 (Foto/ist)

Selalu Tampil di Momen Bergengsi hingga Mampu Bersaing di Pasaran 
JEJAK.CO-Pertumbuhan bisnis batik yang ditekuni Wirausaha Muda Sumenep atau yang disingkat WMS semakin menjanjikan. Karya pemuda hasil didikan Enterpreneur Training and Development (ETDC) tidak hanya dibanjiri pesanan dari masyarakat lokal maupun luar kota, tetapi sering tampil di momen bergengsi. Salah satunya, tampil di Sumenep Batik Featival dan promosi ke expo Bandung.

Karya seni batik itu merupakan bagian dari program unggulan Pemerintah Kabupaten Sumenep, yakni Mencetak 5.000 Wirausaha Muda. Program ini telah berjalan selama empat tahun lamanya.

Meski dalam perjalanannya acap kali mendapat kritik, ETDC sebagai pihak ketiga yang ditunjuk Pemkab Sumenep tetap semangat mendidik serta mendampingi pemuda yang bergabung di WMS. Semuanya ditampung di Rumah Produksi WMS yang berada di sebelah timur Taman Bunga (TB).

Hasil jerih payah dari semua pihak akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Kini sejumlah bidang usaha yang digeluti telah berjalan, terutama usaha bidang batik. 

Model yang tampil pada ajang Sumenep Batik Festival ini menggunakan batik karya WMS (Foto/ist)


Pemuda yang tegabung di bidang usaha batik ini sudah banyak yang buka usaha. Diantaranya, pengusaha batik yang ada di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sumenep Fajar Rahman, Senin (16/12/2019).

Menurutnya, pengusaha batik jebolan WMS itu sudah memiliki banyak karyawan. Jadi, alumnis WMS tidak hanya bisa buka usaha tapi sebagian sudah ada yang sukses buka lapangan kerja.

Fajar berkomitmen akan terus mengawal program Wirausaha Muda Sumenep. Sebab program tersebut diyakini telah mampu mengurangi angka pengangguran. Karena adanya program itu, pemuda yang awalnya bingung karena tak punya aktivitas bahkan sebagian pengamen, sekarang mereka punya aktivitas usaha yang bisa menghasilkan uang.

Menurutnya, potensi itu selayaknya terus dikembangkan. Salah satu yang akan dilakukan untuk mensupport karya wirausaha muda adalah promosi dan inovasi. Sebab hal itu dinilai menjadi bagian terpenting dalam mengembangkan usaha mereka. 

Ia berharap, program yang dicetuskan Bupati A Busyro Karim dan Wakilnya Achmad Fauzi benar-benar menjadi jawaban atas pengangguran yang ada di Kota Keris ini.

“Kami yakin, pemuda yang bergabung di wirausaha muda itu akan berkembang. Oleh sebab itu, kami akan terus mengawal program itu semata-mata karena untuk menekan angka pengangguran di kabupaten ini,” kata Fajar.

Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya