Jejak.co-Puluhan mahasiswa yang tergabung di Front Aksi Mahasiswa Sumenep (Fam’s) gelar demonstrasi, Kamis (4/4/2019). Apirasi mereka sampaikan di depan kantor Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dalam aksinya, mahasiswa meminta agar pemerintah memaksimalkan kinerjanya, terutama dalam menuntaskan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sumenep A Busyro Karim-Achmad Fauzi yakni, program Nata Kota Bangun Desa.
Disamping itu, mahasiswa juga mengungkit masalah infrastruktur jalan kepulauan karena hingga saat ini banyak yang rusak.
“Kami mendesak bupati dan wakil bupati untuk memaksimalkan 9 program, dan janji nata kota bangun desa,” kata koordinator aksi Dimas Wahyu Abdillah.
Agar tuntutan segera direspon, mahasiswa ngotot ingin bertemu langsung dengan bupati. Mereka tidak ingin mewakilkan aspirasinya kepada siapapun. Namun upaya itu tidak terwujud. Bahkan terjadi bentrok dengan pihak keamanan karena tidak diperbolehkan masuk.
Sementara itu, Asisten Bidang Administrasi Umum Pemkab Sumenep Mohammad Jakfar menyampaikan bahwa bupati dan wakil bupati berada di luar kator karena ada agenda kedinasan. Sehingga tidak bisa menemui demonstran.
“Bukan tidak ingin menemui, tapi kan pimpinan kami itu semuanya sudah mempunyai jadwal, jadi jangan salah tafsir. Tetapi kan para mahasiswa itu tidak mau, jadi ya mau gimana lagi,” jawab Jakfar saat ditanya keberadaan bupati dan wakil bupati.
Saat ini Jakfar juga menjadi pelaksana tugas atau Plt Dinas PU Binamarga Sumenep. Sehingga ia mengatakan bahwa soal jalan kepulauan sudah diupayakan untuk perbaikan. Hanya saja, program yang akan dicanangkan pemerintah tidak mungkin menyelesaikan dalam satu tahun, butuh bertahap. “Tapi semuanya sudah diusahakan,” pungkasnya. (yon)