JEJAK.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Darul Hasyim Fath meminta pemerintah segera menanggulangi krisis pangan yang terjadi di wilayah Pulau Masalembu.
Krisis pangan di Pulau Masalembu akibat badai yang melanda sejak tiga minggu terakhir ini. Saat ini warga kesulitan mendapat bahan pokok.
Meskipun ada, harganya melambung tinggi dan stoknya terbatas. Satu orang diberi jatah beli beras dua kilogram saat beli ke toko.
Dia menceritakan, harga beras saat ini mencapai Rp 17 ribu per kilogram. Sebelumnya, hanya berkisar Rp 12,5 ribu. Tidak hanya sembako, stok LPG juga mulai kosong, sehingga warga beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Politisi PDI Perjuangan itu menceritakan, warga Pulau Masalembu saat ini mulai konsumsi pangan seadanya. Ada yang memanfaatkan singkong, pisang, ada pula yang konsumsi jagung dari hasil pertaniannya.
Krisis pangan ini ditambah dengan kondisi ekonomi masyarakat Masalembu yang mayoritas nelayan, tidak bisa melaut. Oleh sebab itu, dia pemerintah segera menanggulangi krisis pangan yang terjadi agar tidak semakin parah.
Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu kemudian menyarankan Pemerintah Kabupaten Sumenep dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggunakan kapal perang milik TNI untuk dikerahkan menyuplai sembako ke Masalembu.
“Karena kapal perang itu tahan badai,” ujarnya.
Badai yang melanda saat ini tidak seperti biasanya. Sebelumnya, badai berlangsung sepekan.
“Biasanya badai terjadi sepekan, tapi siklus badai sekarang di luar prediksi. Badai datang tanpa henti selama tiga pekan secara beruntun,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu.
Krisis pangan ini diakui salah satu tokoh masyarakat asal Desa Masalembu, Kecamatan Masalembu Komaruddin.
Sekarang beras sangat langka mas. Termasuk harga bahan lainnya juga naik. Warga sekarang konsumsi seadanya,” tutur Komaruddin melalui sambungan seluler.
Komaruddin menceritakan, meski beras berkutu tetap dibeli oleh warga. Itupun stoknya sangat terbatas. “Harganya antara Rp 15- 17 ribu per kilogram. Itu harga beras paling murah. Biasanya harga normal beras yang layak dikonsumsi sekitar Rp12,5 ribu per kilogram,” imbuhnya. (rei)