Ketua AJP Mengutuk Aksi Intimidasi Pada Jurnalis Saat Liputan Penutupan Wisata – Jejak

logo

Ketua AJP Mengutuk Aksi Intimidasi Pada Jurnalis Saat Liputan Penutupan Wisata

Senin, 5 Oktober 2020 - 18:55 WIB

4 tahun yang lalu

Saat salah satu wartawan televisi mengambil gambar, ada oknum yang mengintimidasi jurnalis Pamekasan (Foto: Ist)

Jejak.co – Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Miftahul Arifin mengutuk keras aksi oknum yang diduga melakukan tindak intimedasi terhadap wartawan di Pamekasan. Peristiwa itu menimpa Fahrur Rosi, salah satu wartawan di Pamekasan saat melakukan peliputan aksi penutupan tempat wisata, Senin (5/10/2020).

Miftahul Arifin mengatakan bahwa jurnalis dalam bertugas dilindungi undang-undang. Selain itu tindakan tersebut dinilai berpotensi menciderai teman seprofesinya itu.

“Saya sangat menyangkan hal itu terjadi pada rekan seprofesi saya, apapun alasanya hal-hal yang mengarah pada kekerasan itu tetap tidak boleh dilakukan, apalagi kata rekan saya sampai ada yang menjambak rambutnya,” terangnya.

Semenatara itu, Fahrur Rosi salah sata wartawan yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan itu menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat ia berada di tempat yang sebenarnya tidak ada kerumunan massa. Sesaat kemudian datang seorang pria yang berteriak meminta untuk tidak merekam.

“Saya sedang mengambil gambar dari tempat yang jauh dari kerumunan tujuan saya agar papan nama dari tempat wisata itu bisa dapat saya tangkap, tiba-tiba datang seorang warga yang meminta saya untuk tidak merekam. Saya sudah menjelaskan bahwa saya wartawan yang sedang melakukan peliputan namun pernyataan itu tidak digubris, bahkan massa semakin berdatangan,” terangnya.

Dalam kejadian itu lanjutnya, sempat terjadi tarik menarik antara warga dan dirinya bahkan sempat ada yang menjabak rambutnya dan juga ada yang menendang hingga hampir mengenai perutnya. Beruntung saat itu ada anggota Polsek dan Koramil yang sedang bertugas sehingga Rosi berhasil di amankan.

“Kalau saya sampai saat ini belum tau siapa yang pertama datang dan berteriak untuk tidak mengambil gambar, kejadian itu sebenarnya ingin saya laporkan tapi sampai saat ini saya masih melakukan komunikasi dengan rekan-rekan yang lain,” tutupnya.

Penulis : Fahrurrosyi
Editor :  Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya