Jejak.co – Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah menggelar serap aspirasi (reses) di Kecamatan Talango, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu, 1 November 2020.
Ada tiga desa yang disambangi anggota DPR RI empat periode ini. Yaitu, Desa Talango, Gapurana dan Poteran.
Di Desa Talango dan Gapurana, MH Said Abdullah mengingatkan masyarakat tentang bahaya narkoba.
Menurutnya, barang haram itu akan merusak masa depan generasi muda. Oleh karenanya, ayah Kaisar Kiasa Kasih Said Putra ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba dengan segala cara. “Saya dukung program Polres Sumenep saat ini yang gencar memerangi narkoba,” ujarnya.
Selain itu, MH Said Abdullah juga mengajak masyarakat untuk menjaga semangat gotong royong dan persatuan. Said tidak mau, hanya karena berbeda dalam Pilkada, masyarakat menjadi terpecah.
“Berbeda itu wajar. Jangan terpecah hanya karena berbeda. Bersatu kita teguh. Untuk itu, mari kita menjunjung tinggi semangat ukhuwah. Karena Sumenep itu agamis, kental dengan nilai-nilai aswaja,” jelasnya.
Sementara di Desa Poteran, Said Abdullah mengkampanyekan agar masyarakat tidak golput pada Pilkada. Menurut paman Achmad Fauzi itu, golput memang tak bisa dihindari dalam setiap momentum demokrasi, namun sikap golput bukan pilihan bagi masa depan bangsa. Soal siapa yang terpilih, bagi Said harus dihargai dan diterima sebagai suatu keputusan.
“Golput bukan bagian dari solusi. Jadi apapun yang kita hadapi, harus tetap milih dan cari yang terbaik,” tegas Said
Membuka Diskusi
Seperti biasa, Said Abdullah membuka diskusi dengan masyarakat. Beragam pertanyaan hingga permintaan disampaikan oleh masyarakat. Seperti di Desa Poteran dan Talango, Said menerima keluhan dari nelayan soal hasil tangkapan yang sulit dipasarkan. Sehingga para nelayan memohon kepada Said untuk membantu meringankan beban nelayan dengan cara pengadaan jaring ikan dan bubuh rajungan.
Kemudian, Said juga menerima usulan dari pemuda soal sarana olahraga bola voli. Menurutnya, pemuda di talango mayoritas hobi main bola voli.
“Sebanyak 75 anggota kami membutuhkan bantuan dana untuk pengadaan jaring ikan dan bubuh rajungan. Selain itu, sarana olah raga bola voli dan kasdi,” usual salah satu warga setempat, Angka Sawiriyo.
Kemudian, Said juga dapat keluhan dari ibu-ibu PKK. Mereka mengeluh soal kesulitan mengurus izin usaha home industri yang dikelolanya. Selain itu, alat-alat produksi usaha PKK juga minim.
“Kami butuh pelatihan agar produk cair, sehingga bisa diawetkan. Selain itu, kami memohon agar alat alat untuk produksi dibantu,” kata warga Desa Talango, Anita
Sementara di Desa Poteran, Said diharapkan dapat memperjuangkan kesejahteraan guru ngaji.
“Semoga Pak Said dapat memperjuangkan kesejahteraan guru ngaji,” harapnya.
Menjawab semua keluhan itu, Said tak ingin berjanji. Tapi apapun keluhan itu, masyarakat diminta tak khawatir. Termasuk kesejahteraan guru ngaji akan menjadi prioritas dirinya di periode keempatnya sebagai anggota DPR RI.
“Saya tak biasa berjanji. Tapi masyarakat tak perlu khawatir. Semua keluhan itu sudah dicatat. Termasuk kesejahteraan guru ngaji akan menjadi prioritas perjuangan saya. Saya pastikan, guru ngaji mendapat tempat terhormat di tengah masyarakat,” tegasnya. (*)