Harga Ayam Ajlok, Peternak di Pamekasan Minta Pemerintah Tangung Jawab – Jejak

logo

Harga Ayam Ajlok, Peternak di Pamekasan Minta Pemerintah Tangung Jawab

Selasa, 25 Agustus 2020 - 16:07 WIB

4 tahun yang lalu

Peternak ayam di Pamekasan menggelar aksi di depan kantor DPRD setempat. Mereka minta pemerintah bertanggung jawab atas anjloknya harga ayam (Foto:Fahrurrosyi)

Jejak.co – Puluhan peternak mandiri dan Forum Masyarakat dan Mahasiswa Revolusi (Formasi) Kabupaten Pamekasan gelar aksi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin (25/8/2020).

Mereka menuntut pemerintah bertanggung jawab atas anjloknya harga ayam di pasaran yang mengakibatkan peternak merugi.

Kordinator lapangan (Korlap) aksi Iklal mengatakan bahwa salah satu pemicu anjloknya harga ayam diakibatkan oleh pasokan ayam yang datang dari luar Madura. Akibatnya ayam di wilayahnya menjadi tidak sebanding dengan permintaan di pasar.

“Bukan karena ayam ini banyak di Madura tapi karena ada kiriman dari Jawa Tengah masuk ke Jawa Timur dan dikirim ke Madura melalui jalur darat,” terangnya saat ditemui usai aksi, Selasa (25/8/2020).

Untuk itu pihaknya meminta agar Pemerintah Kabupaten Pamekasan yang dalam hal ini diwakili Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengambil tindakan tegas persoalan yang diketahui sudah berlangsung bertahun-tahun.

“Kami meminta agar Peratuaran Menteri Perdagangan tentang batas harga minimum ayam ini ditegakkan di kabupaten ini, salah satunya kami minta pertegas dengan perda,” imbuhnya.

Meski aksi tersebut tidak ditemui langsung oleh pihak terkait namun beberapa perwakilan dari massa aksi dipersilakan masuk ke ruang Wahana Bina Praja Setda Kabupaten Pamekasan, untuk berdiskusi dengan pihak Disperindag.

Sementra itu Kepala Disperindag Pamekasan Achmad Sjaifudin menjelaskan bahwa persoalan anjloknya harga ayam broiler tidak hanya dialami wilayah Madura atau khusunya di Pamekasan. Menurutnya persoalan ini terjadi di semua kabupaten di Jawa Timur.

“Miris sekali memang anjloknya harga yang dicurhatkan peternak, mencapai Rp 10 ribu per kilo sedangkan biaya produksi Rp 17 ribu, ” terangnya di waktu yang sama.

Untuk itu pihaknya berjanji akan melakukan langkah kongrit untuk mengantasi kegelisan peternak ayam tersebut. Pihaknya mengaku dalam waktu dekat akan menghubungi Dinas Sosial untuk membicarakan keraja sama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) agar daging ayam broiler di Pamekasan bisa terserap oleh program pemerintah itu.

Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya