JEJAK.CO, Yogyakarta – Darul Hasyim Fath, Ketua Komisi I DPRD Sumenep dari Fraksi PDI Perjuangan, memiliki cara yang tak biasa dilakukan para politisi lainnya.
Pria kelahiran Pulau Masalembu itu membawa rombongan anak muda ke Kota Yogyakarta. Kota lahirnya para para ilmuwan yang telah banyak berkiprah di dunia politik, sosial budaya, akademik dan ekonomi di di negeri ini.
Puluhan pemuda dari Desa Masalima, Kecamatan/Pulau Masalembu yang dibawa ke Yogyakarta bukan untuk jalan-jalan atau healing. Mereka diajak untuk mengenal dan menguatkan literasi nilai-nilai Pancasila dan pergerakan bangsa Indonesia melalui forum ilmiah.
Darul Hasyim Fath sebagai Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Masalima mendatangkan sejumlah tokoh atau ilmuwan dari sejumlah kampus ternama. Di antaranya Airlangga Pribadi Kusman dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Doktor Airlangga mengawali diskusi tentang kesadaran wawasan nasionalisme ideologi Pancasila. Forum ini berlangsung di Tekiyo, salah satu tempat sejenis kafe di Yogyakarta pada Rabu malam (5/10/2022). Acara ini dihadiri sekaligus dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep Edy Rasyadi.
Ideologi Pancasila mengalami tantangan yang luar biasa. Di tengah derasnya perkembangan teknologi dan informasi di era digital, nilai-nilai Pancasila dihadapkan dengan paham-paham yang mengarah pada perpecahan. Itulah alasan mengapa Darul Hasyim Fath menggelar sosialisasi kesadaran wawasan nasionalisme ideologi Pancasila bagi anak muda di desa kelahirannya.
Darul ingin menguatkan literasi ideologi Pancasila bagi pemuda, karena di era digital beragam wacana dan isu cepat menyebar. Sehingga penting menguatkan narasi Pancasila lebih sehat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kata Darul, membangun infrastruktur seperti jalan, dan irigasi itu penting. Tapi tak kalah pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mencerdaskan bangsa amanat konstitusi negeri ini. Tidak bisa dibayangkan jika yang melintasi jalan beraspal mulus adalah generasi yang tidak memahami nilai-nilai Pancasila. Betapa naifnya negeri ini. Sebab itu, kami mengajak pemuda untuk mengenal Pancasila sebagai ideologi bagi rakyat melalui forum ilmiah” kata Darul.
Edy Rasyadi,Sekda Pemkab Sumenep kaget dengan kegiatan yang diselenggarakan politisi PDIP Sumenep ini. “Saya baru pertama kali menemukan kegiatan semacam ini yang dilaksanakan oleh kader PDI Perjuangan Sumenep,” kata Edy.
Tidak banyak yang disampaikan Sekda Edy pada forum ini. Edy berpesan agar puluhan pemuda dari Desa Masalima Pulau Masalembu dapat memahami nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara, dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai ideologi, budaya, falsafah hidup bagi rakyat Indonesia, penting untuk selalu dikuatkan dan tertanam dalam ke dalam kehidupan berbangsa.
“Semoga pemuda Masalima dapat menyerap ilmu dan wawasan yang disampaikan Airlangga, karena tantangan kita di era digital ini cukup besar,” harap Edy.
Doktor Airlangga Pribadi Kusman pada kesempatan ini mengulas mulai dari masa pergerakan bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan hingga lahirnya Pancasila dan tantangannya di era informasi dan teknologi.
Airlangga juga menyinggung banyak hal tentang ideologi Bunga Karno dalam membangun negeri ini. Ideologi Bung Karno mengatakan bahwa pergerakan kekuatan yang berbasis rakyat yang bisa menghadapi atau meminimalisir kekuatan oligarki yang dihadapi bangsa ini.
Hanya kekuatan yang berbasis pada rakyat yang bisa menghadapi dan melampaui segenap persoalan politik yang bertolak dengan kepentingan rakyat. Dan kalian (peserta diskusi) harus bersyukur punya wakil seperti Darul, karena masih nyambung dengan rakyat seperti ideologi Bun Karno,” ujar pria yang karib disapa Mas Angga itu.
Puluhan pemuda Desa Masalima ini tidak hanya dikuatkan dengan narasi Pancasila. Mereka kemudian mengikuti sejumlah rangkaian literasi berupa penguatan ideologi Pancasila dan pelatihan siber. (han/dan)