Dua Sahabat Ini Perang Strategi – Jejak

logo

Dua Sahabat Ini Perang Strategi
Rebut Segmen Pemuda di Pilkada Sumenep

Rabu, 9 September 2020 - 18:57 WIB

4 tahun yang lalu

Dua pemuda ini sama-sama kader Nahdliyin yang memilih jalur berbeda di Pilkada Sumenep (Foto for Jejak.co)

Jejak.co – Pilkada Sumenep akan digelar 9 Desember 2020. Mulai sekarang, masing-masing tim dari pasangan calon sudah mulai meramu strategi pemenangan.

Kontestan di Pilkada Sumenep ini sudah bisa dipastikan akan diikuti dua pasangan calon yang sudah mendaftar ke KPU Sumenep; Achmad Fauzi berpasangan dengan Nyai Dewi Khalifah melawan Fattah Jasin dan KH Ali Fikri.

Kedua bakal calon ini sama-sama menggarap kalangan kiai atau santri. Yang menarik, di masing-masing relawan kedua paslon terlibat dua sahabat muda yang lahir dari kultur yang sama, yakni kader muda Nahdlatul Ulama (NU) yang sama-sama pernah berproses di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Keduanya masuk di tim inti yang memiliki peran strategis. Di antaranya Ahmad Zainullah. Pemuda yang akrab disapa Zen ini memilih berjuang memenangkan Achmad Fauzi dan Nyai Dewi Khalifah (Ziva).

Zen yang sudah berpengalaman di dunia gerakan memiliki jejaring yang kuat di akar rumput. Saat ini, ia bersama gerbongnya sedang menggarap pemuda.

Saat ditemui, Zen memaparkan alasan mendung Ziva. Menurutnya, Fauzi dan Nyai Eva adalah figur yang pas memimpin Sumenep. Selain santun, Fauzi dikenalnya memiliki kepedulian yang tinggi atas isu-isu kerakyatan.

“Bagi kami, Fauzi adalah sosok yang memiliki kepedulian terhadap masalah kerakyatan. Orangnya sederhana dan santun,” jawabnya saat ditanya alasan mendukung Fauzi-Eva di Pilkada Sumenep.

Bagaimana strategi memenangkan Fauzi-Eva? mantan Ketua Komisariat PMII Unija ini mengatakan, dirinya sudah memiliki strategi untuk merebut kawulah muda. Baginya, Fauzi lebih mudah diterima kaum milenial, “karena dia muda dan selama ini mengayomi anak-anak muda,” tandasnya.

Menurut Zen, dirinya mengawal Fauzi tidak hanya pada level pemenangan, melainkan akan megawal hingga pasca pemenangan.

“Kami akan terus mrngawal Fauzi-Eva jika ditakdirkan menang. Kami tidak hanya ingin menang tapi mengawal Pak Fauzi menjadi pemimpin yang pro terhadap rakyat terutama pemuda yang memiliki gagasan segar. Itu yang akan kami tawarkan kepada pemuda sumenep,” ujar Zen.

Ia mengaku tidak menghayal dalam memenangkan bakal calon yang mengusung jargon Bismillah Melayani itu. Saat ini, pihaknya mengaku telag memiliki pasukan anak muda hingga tingkat desa.
“Kami pilih anak muda karena mereka memiliki energi yang lebih untuk bergerak,” tutupnya.

Kubu sebalah juga terdapat tokoh muda, Siswadi kader muda NU yang juga memiliki peran strategis di pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sumenep Fattah Jasin-KH Ali Fikri. Pemuda ini juga sedang menggarap kekuatan pemilih milenial.

Mantan Presidum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se Indonesia ini mengaku optimis jagoannya akan keluar sebagai pemenang di Pilkada Sumenep.

Pasangan yang mengusung tagline Sumenep Barokah ini dinilai memiliki daya tarik bagi masyarakat Sumenep. Meski baru di dunia politik, keduanya dinilai memiliki gagasan yang brilian untuk membangun Sumenep.

“Apalagi Gus Acing dan Mas Kiai (Fattah Jasin-KH Ali Fikri) diusung partai politik dari NU,” tuturnya.

Pihaknya juga merebut segmen pemilih muda dalam Pilkada Sumenep. Saat ini, pria yang dipanggil Adi Sajagad ini mengklaim sudah mendesain gerakan merebut anak muda.

Salah satu yang jadi strateginya adalah edukasi politik bagi kaum milenial. Pemahaman tentang politik dan kekuasaan bagi pemuda dinilai menjadi langkah strategis merebut kaum muda.

“Kami akan terus bergerak memenangkan Gus Acing dan Mas Kiai. Pemuda harus diberi pemahaman tentang siapa calon yang ideal untuk Sumenep,” ujar Adi saat ditanya soal strateginya.

Penulis : R Zidani
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya