Dua Calon Wakil Bupati Pamekasan Dihujani Pertanyaan dari Panelis, Ini Jawabannya – Jejak

logo

Dua Calon Wakil Bupati Pamekasan Dihujani Pertanyaan dari Panelis, Ini Jawabannya

Senin, 21 Maret 2022 - 22:38 WIB

3 tahun yang lalu

JEJAK.CO, Pamekasan – Rapat paripurna penyampaian komitmen Calon Wakil Bupati Pamekasan dalam mendukung visi dan misi Bupati Pamekasan 2018-2023 berlangsung alot. Dua kandidat yang diusulkan partai koalisi mendapat pertanyaan tajam dari tiga panelis yang didatangkan dari 3 perguruan tinggi ternama di Pamekasan.

Penyampaian komitmen tersebut diselenggarakan di Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Senin (21/03/2022).

Dua kandidat calon Wakil Bupati Pamekasan yakni, Fattah Jasin nomor 1 dan Agus Mulyadi nomor 2, mendapat pertanyaan yang secara garis besar sama. Mereka berdua dihujani pertanyaan tentang kesiapan mendampingi bupati dengan 5 program prioritasnya.

Calon Wabup nomor 1 Fattah Jasin mengaku siap mendampingi bupati dan ikut proaktif dalam suksesnya program prioritas. Ia berjanji akan memaksimalkan waktu yang tidak kurang dari setahun setengah ini untuk ikut menyukseskan 5 program prioritas bupati.

Calon nomor 1 ini mendapat 1 pertanyaan dari 3 panelis. Pertanyaan dari panelis 1 Zainudin Syarif dari UIN Madura, tentang produksi jamu. Menurutnya jamu selama ini masih berasal dari luar daerah sementara masyarakat Madura sangat tergantung degan jamu. Selain itu menurut kajiannya masyarakat bisa diarahkan untuk menanam tanaman obat tradisional itu.

“Bagaimana strategi bapak dalam meningkatkan jamu pada aspek pertanian dan industri?,” katanya mengajukan pertanyaan kepada Fattah Jasin.

Kemudian panelis 2 Abu Bakar Basyarail Dari Unira memilih pertanyaan berbeda. Ia ingin mengetahui pandangan calon nomor 1 tentang kelemahan pemerintah kabupaten selama ini.

“Saya ingin menanyakan kepada Pak Fattah Jasin sebagai calon wakil bupati, bukan cerita suksesnya, tapi cerita dalam pengamatan bapak, kelemahan-kelemahan apa yang hari ini dirasakan terkait visi misi yang sudah dicanangkan dan telah menjadi janji politik dan harus dicapai dalam 5 tahun,” katanya.

Sementara itu panelis 3 memilih jalur pertanyaan tentang ekonomi. Kata dia saat ini pemerintah pusat sedang getol-getolnya membicarakan kawasan khusus ekonomi syariah.

“Kebijakan strategis apa yang kira-kira mampu melengkapi apa yang dicita-citakan bupati dan menyiapkan kira-kira slot yang mana yang bisa dimasuki dalam pembetukan kawasan khusus ekonomi syariah,” katanya.

Ketiga pertanyaan tersebut dijawab secara singkat oleh cabup nomor satu. Ia menjelaskan bahwa semua persoalan jamu yang ada di Madura tentu harus ditangkap oleh Pamekasan untuk menjadi bagian dari sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Sementara mengenai kelemahan yang ada di Pamekasan, Menurut Fattah Jasin tida lain masalah sumber daya manusia (SDM).

Sedangkan mengenai kawasan khusus ekonomi syariah, ia sangat mendukung hal tersebut. Menurutnya hal-hal pendukung atas terbentuknya kawasan tersebut dirasa sudah ada.

Madura jika dijadikan kawasan khusus ekonomi Syariah cukup pas. Sebab para kiai akan mendukung karena berbasis syariah.

“Apa yang harus dipersiapakan, jembatan Suramadu sudah siap, pelabuhan sudah siap,” kata Fattah Jasin menjawab.

Hanya saja yang kurang menurutnya akses jalan nasional yang masih sempit. Sementara kendaraan sudah banyak sehingga jarak tempuh menjadi seolah-olah semakin panjang karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk ke Surabaya.

Kemudian, untuk Cawabup nomor 2 Agus Mulyadi juga menyatakan kesiapannya mendampingi bupati disisa akhir jabatannya. Ia juga mendapat 1 pertanyaan dari masing-masing 3 panelis. Ketiganya juga menyodorkan pertanyaan berbeda baik dari sisi capaian ekonomi hingga strategi yang akan dilakukan jika terpilih mendampingi Bupati Pamekasan.

Seperti biasa, panelis 1 berkesempatan lebih awal bertanya kepada Cawabup nomor 2 ini. Akademisi dari UIN Madura ini bertanya tentang konsep jargon yang sering diucapkan oleh Bupati Pamekasan, yakni Rajjah, Bajrah, tor Parjugeh.

“Bagaimana gambaran bapak tentang konsep rajjeh yang ada dalam kontek RPJMD sebagai cita-cita ideal baik pada aspek kehidupan masyarakat yang indah asri dan ramah maupun Rajjah dalam kontek memberikan layanan kemudahan akses pengembangan baik pada bidang pendidikan, kesehatan, maupun peningkatan ekonomi masyarakat,” latar saat bertanya pada Agus Mulyadi.

Sementara panelis 2 menanyakan tentang pelayanan publik. Menurut data yang ia sampaikan indeks pelayanan publik yang dimiliki Pamekasan belum menyenangkan, karena 70 persen pelayanan publik masih ada di tingkat penilaian C atau (cukup).

“Kalau Pak Agus jadi wabup apa yang akan dilakukan untuk menaikkan indeks pelayanan publik ini sehingga paling tidak selama nanti akhir masa jabatan hanya tersisa 15 persen yang cukup,” katanya.

Panelis 3 menanyakan tentang tranfosmasi pendidikan menjadi penggerak ekonomi. Misalnya masih lemahnya digitalisasi ekonomi seperti produsen-produsen belum bisa diakses melalui google map.

“Digitalisasi itu harus seperti apa pak,” katanya singkat.

Tiga pertanyaan dari panelis yang disodorkan terhadap Cawabup nomor 2 ini dijawab singkat dan kongkret. Misalnya pada pertanyaan pertama, pria yang akrab disapa Pak Agus ini menjawab bahwa gambaran Rajjah, Bajrah, Parjugeh tadi dirinya akan berupaya untuk menyejahterakan dan memakmurkan sesuai dengan keingian masyarakat.

Sedangkan pertanyaan mengenai pelayanan pemerintah juga dijawab singkat dan kongkret. Mantan Kepala Dinas Perizinan ini mengatakan akan beruapaya mempermudah segala urusan pelayanan.

“Yang saya akan lakukan jika terpilih nanti, semua jenis pelayanan perizinan harus selesai di Mall Pelayanan Publik,” jawabnya.

Begitupun pertanyaan terakhir, Agus tidak memilih bertele-tele dalam menjawab pertanyaan. Mengenai digitalisasi yang ditanyakan panelis 3, ia menjawab akan melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat mengenai hal itu.

Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya