JEJAK.CO – Bupati Sumenep Achmad Fauzi gerakkan masyarakat untuk bergotong royong. Seruan itu disampaikan setiap bupati menghadiri acara pemerintahan maupun kemasyarakatan.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi tak istikamah menyampaikan pentingnya sikap gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Seruan untuk untuk terus menghidupkan budaya gotong royong selalu disampaikan Bupati Achmad Fauzi setiap kali sambutan di setiap menghadiri acara. Baik acara yang digelar Pemkab Sumenep atau acara yang diselenggarakan oleh lembaga atau masyarakat.
Pengertian gotong royong itu luas, tidak hanya diartikan ketika kerja bakti bersihkan sampah, tapi jauh dari itu, budaya gotong royong bisa diwujudkan dalam membangun negara atau daerah yang lebih baik.
“Melalui konsep pentahelix ini, semua elemen bisa bergotong royong membangun koordinasi dan komitmen untuk mengembangkan daerah di segala sektor pembangunan, dengan mengedepankan kearifan lokal dan bersumber daya lokal,” jelas Bupati Achmad Fauzi beberapa hari lalu ketika meresmikan renovasi gedung SDN I Dungkek.
Politisi PDIP itu juga sering menyampaikan gotong royong merupakan kekuatan masyarakat Indonesia.
“Gotong royong sebagai simbol persatuan sebagaimana tertuang dalam butiran Pancasila yakni Persatuan Indonesia,” ujar aktor reaktivasi rel kereta api Madura itu.
Tidak sia-sia, seruan gotong royong Bupati Achmad Fauzi terbukti mampu mendongkrak naiknya Indeks Kesalehan Sosial Kabupaten Sumenep untuk tahun 2022.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Indeks Kesalehan Sosial Kabupaten Sumenep naik menjadi 82,30 dari 80,46. (rei)