Jejak.co – Bupati Sumenep KH A Busyro Karim terus mengingatkan masyarakat agar selalu mematahui anjuran pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), yakni dengan memakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak, tidak keluar rumah dan jaga kesehatan.
Mematuhi prokol Covid-19 merupakan cara yang paling efektif mencegah penyebaran virus corona. Sebab wabah yang sudah berlangsung sejak awal tahun ini menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak bisa mencegah perluasan virus tanpa ada dukungan dari semua elemen masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Namun masalahnya, sebagian masyarakat belum sadar bahkan tidak percaya dengan virus yang cepat menular ini. Masih banyak warga yang keluar rumah tidak menggunakan masker, sehingga penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Sumenep sedikit terkendala.
Semua itu dipengaruhi kultur dan pendidikan masyarakat Sumenep yang sangat ragam. Maka untuk menanggulangi penanggulangan Covid-19 butuh keterlibatan semua pihak, terutama dalam memberikan pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat.
Bupati dua periode ini berkata, peran aktif dari pemerintahan desa (Pemdes) yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sangat urgen dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19 tersebut. Pembentukan tim Covid-19 di tingkat desa merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah daerah untuk menyelamatkan masyarakat dari wabah corona.
“Peran pemerintahan desa, termasuk kepala desanya sangat diharapkan dalam rangka mencegah virus Corona itu. Adanya penolakan masyarakat terhadap tim Covid-19 itu bukan berarti Pemdes tidak aktif, tapi masyarakat sendiri yang belum paham dan sadar,” paparnya, Selasa (14/7/2020).
Penulis Kitab Fiqh Covid-19 ini menyadari bahwa menghadapi masyarakat yang beragam tidaklah mudah. Untuk memberi pemahaman butuh ketelatenan dan ketegasan dengan catatan tidak kasar.
Selain itu, Kiai Busyro juga berpesan agar semua tim dari tingkat kabupaten hingga desa harus kompak dalam menanggulangi Covid-19.
“Tujuan utamanya kan mencegah penyebaran virus. Jadi, komunikasi dari atas ke bawah tetap harus nyambung. Apapun persoalannya, jika sudah ada komunikasi aktif antar tim, penyelesaiannya akan cepat,” ungkapnya.
Selama ini, Pemkab Sumenep berupaya semaksimal mungkin agar virus tersebut tidak meluas. Pemerintah terus melakukan pencegahan dengan cara mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Pelaku usaha termasuk cafe juga diminta agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. Selain itu, penjagaan di perbatasan wilayah kabupaten terus diperketat dan sampai saat ini tetap aktif.
Pemerintah juga bergerak cepat manakala ada warga yang terpapar virus corona. Semua dilaksanakan sesuai prosedur yang ada, termasuk menutup sementara puskesmas untuk sterilisasi, karena ada petugas kesehatan yang terpapar.
Upaya lain dalam mencegah penyebaran virus ini juga dengan rapid tes bagi petugas dan ASN di lingkungan Pemkab Sumenep.
Namun semua upaya itu hanya sebatas ikhtiar pemerintah dalam mengatasi masalah pandemi Covid-19. Selebihnya merupakan tanggung jawab bersama.
“Pemerintah hanya bisa mengimbau terhadap masyarakat dan bertindak sesuai prosedur. Selebihnya merupakan kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan,” tegasnya.
Sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sumenep, pihaknya berharap agar masyarakat memahami bahwa virus ini nyata dan banyak masyarakat yang sudah positif, sebagian sembuh dan lainnya masih dalam perawatan.
“Virus ini benar adanya dan nyata, bukan hanya main-main. Di Sumenep ini telah banyak orang positif terpapar Covid-19. Ada yang sudah sembuh dan ada pula yang masih menjalani perawatan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga 14 Juli 2020, mencapai 144 kasus. Sedangkan yang dinyatakan sembuh tercatat 53 orang
Penulis : Haryono
Editor : Ahmad Ainol Horri