JEJAK.CO, Sumenep – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar subsidi Kecamatan/Pulau Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur, bulan lalu mendapat atensi pemerintah kecamatan setempat.
BBM jenis Solar menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat Pulau Masalembu yang kesehariannya mayoritas sebagai nelayan.
Kelangkaan Solar sejak 5 Agustus hingga 15 hari kemudian di wilayah Pulau Masalembu menyebabkan perekonomian masyarakat di pulau tersebut terganggu.
Kelangkaan BBM jenis Solar ini tidak hanya terjadi sekali. Sebelumnya juga sering terjadi hal serupa. Kelangkaan Solar ini terjadi seiring dengan musim tangkap ikan mulai dari Agustus hingga Desember.
“Dari Agustus hingga Desember, kebutuhan Solar meningkat karena musim tangkap ikan,” kata Camat Masalembu Achmad Auzai Rahman kepada jejak.co, Senin (5/9/2022).
Atas dasar itu, Forpimka, APMS serta asosiasi pengguna BBM Kecamatan Masalembu meminta agar Pertamina menambah kuota BBM jenis Solar subsidi.
“Merespon kelangkaan BBM ini, kami menggelar pertemuan dengan anggota Forpimka Masalembu, APMS dan asosiasi pengguna BBM pada 16 Agustus lalu, dan disepakati agar kuota Solar ditambah agar tidak selalu terjadi kelangkaan terutama pada musim tangkap ikan,” terangnya.
Selain itu, untuk menanggulangi kelangkaan, pertemuan yang digelar di ruang rapat pertemuan kantor Kecamatan Masalembu itu, juga meminta agar APMS lebih ketat mengawasi agen dan sub agen yang ada di pulau terluar tersebut.
Achmad Auzai Rahman saat dikonfirmasi kondisi BBM terkini di wilayah kerjanya mengatakan relatif normal. Kendati pun demikian, ia tetap berharap kuota BBM jenis Solar ditambah karena sering mengganggu aktivitas nelayan yang setiap harinya bergantung pada hasil tangkap ikan.
“Semoga permintaan kami dipenuhi agar nelayan di Masalembu tidak khawatir kekurangan BBM, apalagi saat ini musim tangkap ikan,” pungkasnya. (rei)