JEJAK.CO, Pamekasan – Dunia maya baru-baru ini viral video seorang penyanyi yang mendapat perlakuan tidak baik dari penonton. Video yang hanya berdurasi 30 detik itu mampu menyedot perhatian para netizen.
Akun Facebook bernama Andy Shubhan mengunggah video yang menjadi viral itu 12 jam yang lalu. Hingga berita ini ditulis sudah ada 121 tanggapan, 118 komentar, dan 288 kali dibagikan.
“Nyanyi sopan, kostum juga sudah sopan kenapa penyanyi yang kena bully,” tulis akun FB Andy Shubhan di sertai video kejadian itu.
Tak hanya itu Andy juga menuliskan kronologi singkat kejadian tersebut. Kata dia, kejadian itu berawal dari seorang penyanyi bernama Winda KA sedang membawakan lagu. Tiba-tiba naiklah ke atas panggung seorang Bapak berbaju merah nyawer dengan uang Rp10 ribu.
Kejadian itu kemudian diketahui istri dan anaknya yang pada saat itu juga berada di lokasi. Anak itu lantas menyeret lelaki yang berbaju merah ke ibunya.
Kejadian tidak selesai disitu, entah apa yang ada di pikiran si anak tersebut sehingga mengambil keputusan untuk melakukan hal tidak baik kepada si penyanyi.
“Belum puas si anak kemudia melempari penyani dengan bunga sitetis sehingga mengenai anggota tubuh si penyanyi itu,” imbuh Andy.
Setelah kejadian, si anak pergi begitu saja dari depan panggung. Beruntung tidak terjadi keributan, karena dengan sabar si penyanyi tidak menggubris kejadian yang menimpa dirinya. Ia tetap menyanyi dengan santai.
Setelah ditelusuri terhadap pemilik akun Andy Shubhan, kejadian ini terjadi di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Rabu (17/11/2021).
Pada saat kejadian Andy tidak tahu. Dirinya baru mengetahui setelah melihat video yang ia rekam pada saat kejadian.
“Pada saat kejadian saya tidak tau mas, taunya saya pada saat mau edit videonya,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Ia berharap kejadian ini tidak terjadi kembali terhadap para penyanyi dan semua seniman. Menurutnya, seniman hanya berniat memberikan hiburan, tidak lebih.
“Kami bekerja bukan mengemis atau meminta-minta, jadi tolong jangan hinakan kami dan rendahkan kami,” pintanya.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri