JEJAK.CO, Sumenep- Aliansi Badan Ekskutif Mahasiswa se Kabupaten Sumenep (BEMSU), kembali menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD setempat.
Aksi yang digelar pada Kamis (07/04) malam sekitar pukul 21.00 waktu setempat ini, merupakan aksi lanjutan penolakan terhadap kebijakan kenaikan BBM sejak 1 April 2022.
Pada demonstrasi sebelumnya, BEMSU mendesak DPRD Sumenep untuk menyatukan suara melakukan penolakan terhadap kenaikan harga BBM dan bahan pokok lainnya.
Sikap DPRD menolak kenaikan harga BBM sangatlah penting, sebagai bentuk nyata keberpihakan para wakil rakyat terhadap problem-problem kerakyatan. Namun hingga kini belum ada sikap yang jelas dari para legislator di ujung timur Pulau Madura ini.
“Aksi ini sebagai tindak lanjut dari kemarin, sebagai respon karena tidak ditemui DPRD. Bakar 50 lilin sebagai simbol matinya DPRD Kabupaten Sumenep,” kata koordinator aksi Nur Hayat.
Ia juga menegaskan mahasiswa Sumenep akan kembali turun aksi pada Senin, 11 April mendatang. Lanjutan aksi tersebut sebagai wujud keseriusan mahasiswa menolak kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memastikan akan terus menggalang kekuatan dari sektor mahasiswa bersama rakyat hingga kebijakan kenaikan BBM dan bahan pokok lainnya dianulir oleh pemerintah.
“Ini sebagai bukti komitmen kita untuk kemudian mempertegas kepada pemerintah baik itu eksekutif atau legislatif bahwa kami bersepakat menolak kenaikan harga BBM dan harga bahan pokok lainnya,” tandasnya. (Thofu)