Jejak.co – Salah satu exco PSSI, Johar Lin Eng resmi ditetapkan sebagi tersangka. Dia dibekuk oleh Satgas Anti-mafia Bola di Bandara Halim Perdanakusuma pada (27/12) lalu.
Dilansir dari Superball.bolasport.com (28/12/2018), Polda Metro Jaya berhasil mengungkap cara kerja Johar dalam mengatur pertandingan di Liga Indonesia, khususnya di Liga 2 dan Liga 3.

foto:istimewa
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengungkapkan, bagi tim-tim yang menemui Johar, dipastikan akan mendapat keistimewaan saat berlaga di kompetisi Liga 2 atau Liga 3. Syaratnya, tentu dengan menyerahkan sejumlah uang.
“Jadi, tim yang terus menjalin komunikasi dengan dia (Johar), akan dimasukkan kedalam grup yang ringan. Jadi persaingannya tidak terlalu sulit,” kata Kombes Pol Argo Yuwono
Dia menambahkan, Johar juga mampu menentukan perangkat pertandingan yang diinginkannya. Siapa yang akan bertugas dalam suatu laga tertentu.
“Dia bisa juga menentukan hari apa mainnya, jam berapa mainnya, ada semua dia,” tutur Kombes Pol Argo Yuwono.
Dilansir dari Bola.com, nama Ketua Asprov Jawa Tengah itu mencuat atas laporan dari manajer Persibara, Lasmi Indaryani. Lasmi mengaku dimintai uang sebesar Rp500 juta dari Johar dkk untuk memuluskan langkah timnya di fase grup Liga 3 2018.
Jika sebuah tim diistimewakan seperti yang dilakukan oleh Johar, tentu tim tersebut akan auto menang. Sudah masuk kedalam grup lemah, plus perangkat pertandingan akan selalu menguntungkan tim yang dipilih. (sumber:tribun.com)