Tekun dan Sabar dalam Proses, Muhri Sukses Jadi Anggota Dewan Sumenep – Jejak

logo

Tekun dan Sabar dalam Proses, Muhri Sukses Jadi Anggota Dewan Sumenep

Rabu, 21 Agustus 2019 - 19:20 WIB

6 tahun yang lalu

M Muhri, Anggota DPRD Sumenep dari Fraksi PKB didampingi istrinya Uswatun Hasanah pada saat pelantikan

Jejak.co-Salah satu kunci kesuksesan adalah tekun dan sabar dalam proses. Begitulah pesan M Muhri setelah dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Rabu (21/8/2019).

Suami Uswatun Hasanah ini adalah santri yang memiliki semangat dan sabar dalam serba keterbatasan. Sejak nyantri di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, Muhri menyukai organisasi. Dari MTs hingga MA aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Ikatan Santri Bragung atau Iksabar. 

Saat itu, ia hanya bercita-cita menjadi dai. Setiap kali ada kegiatan organisasi, Muhri aktif latihan berpidato di depan santri lainnya.

Setelah melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Islam Annuqayah atau STIKA, sekarang berubah ke Instika, Muhri tetap aktif di berbagai organisasi. Yang paling digelutinya adalah organisasi ekstra kampus, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-guluk.

Karena ketekunannya dalam berproseas di organisasi, Muhri akhirnya di daulat menjadi Ketua Umum Pengurus Komisariat (PK) PMII Guluk-Guluk masa khidmat 2004-2005. Di waktu yang hampir bersmaan, ia juga aktif di berbagai organisasi intra kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STIKA.

Tidak berhenti di pesantren, Muhri melanjutkan karier organisasi di tingkat kabupaten. Tahun 2008-2009, pria asal Desa Bragung Kecamatan Guluk-guluk ini didapuk menjadi Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Sumenep.

Karier di organisasi sosial dan keagamaan Muhri kian tahun terus mentereng. Setelah selesai mengabdi di PMII, ia melanjutkan pengabdiannya di Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep. Di organisasi kepemudaan NU ini, Muhri kembali menunjukkan kepemimpinannya hingga akhirnya terpilih menjadi ketua. Semasa kepemimpinan Muhri, sejak 2012 hingga sekarang, Ansor Sumenep menjadi organisasi keagamaan yang paling banyak digandrungi pemuda, sehingga Ansor Sumenep sukses mengembangkan sayapnya hingga tingkat desa di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sumenep. 

Setiap hari, Muhri mengabdikan dirinya untuk membesarkan Ansor. Dia tidak pernah kenal lelah, hadir ke sejumlah kecamatan dan desa untuk menghadiri kegiatan Ansor.  

Pengabdian dan proses yang dilakukan Muhri ternyata membuahkan hasil. Sosoknya yang konsisten mengabdi untuk rakyat mendapat kepercayaan dari banyak tokoh, salah satunya dari politisi muda Badrut Tamam yang saat ini menjabat sebagai Bupati Pamekasan.

Atas permintaan dan desakan dari sejumlah tokoh di Sumenep, termasuk Badrut Tamam, akhirnya Muhri maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dari sinilah kemudian Muhri mencalonkan diri dari Daerah Pemilihan (Dapil V) yang meliputi Kecamatan Batuputih, Batang-batang, Gapura dan Dungkek. Alhasil, Muhri memperoleh suara terbanyak di dapilnya.

“Bagi saya menjadi DPRD Kabupaten Sumenep sebagai alat perjuangan untuk berkhidmat dan mengabdi lebih maksimal kepada masyarakat,” ungkap Muhri setelah dilantik menjadi Anggota DPRD Sumenep, Senin (21/8/2019).

Muhri tidak hanya menjadi Anggota DPRD, ia juga ditunjuk oleh partai besutan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi ketua Fraksi PKB. Keberhasilan itu tidak lepas dari rekam jejaknya yang selama ini memang cukup cemerlang. 

Sebelumnya, Muhri tidak pernah bermimpi menjadi anggota DPRD seperti saat ini. Sebab, ia dilahirkan dari keluarga yang tidak berkecukupan. 

“Saya dulu waktu mondok tahun 1994 di PP. Annuqayah Lubangsa diantar pake dokar (kendaraan umum Ganding-Bragung mulai zaman dulu hingga sekarang masih ada) masuk MI kelas 6. Artinnya saya berangkat belajar ke pondok memang serba kekurangan, tekad saya harus berangkat mondok karena saya yakin bahwa orang menuntut ilmu Allah pasti ngasi rejeki,” cerita Muhri.

“Bahkan setiap bulan saya pulang ke rumah di Desa Bragung. Jarak tempuh dari Pondok Pesantren Annuqayah kurang lebih 5 kilometer. Saya jalan kaki PP (pulang pergi). Kalau PP berarti 10 kilometer, pikiran saya biar hemat,” paparnya saat berjuang menempuh ilmu di pesantren.

Keberhasilan Muhri dalam menata organisasi dan konsistensi dalam perjuangan keumatan menjadi inspirasi. “Saya sangat bangga dengan perjuangan Muhri. Ia tekun dan sabar dalam berproses sehingga akhirnya terpilih menjadi anggota dewan. Muhri kader potensial,” ungkap Abd Wasid, Sekretaris PC Ansor Sumenep. (rei)


Baca Lainnya