3 Periode Jadi Anggota DPRD Sumenep, Juhari Ternyata Bercita-cita Jadi Dosen – Jejak

logo

3 Periode Jadi Anggota DPRD Sumenep, Juhari Ternyata Bercita-cita Jadi Dosen

Rabu, 21 Agustus 2019 - 20:44 WIB

5 tahun yang lalu

Juhari, tiga kali terpilih menjadi anggota DPRD Sumenep dari Fraksi PPP

Jejak.co-Nasib tidak selamanya sama dengan cita-cita. Begitulah yang tergambar dalam diri Juhari, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pria asal Grujugan Kecamatan Gapura ini baru saja dikukuhkan menjadi Anggota DPRD Sumenep periode 2019-2024, Rabu (21/8/2019). Juhari sangat bersyukur karena dirinya kembali terpilih dalam pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2019. Apalagi dua periode sebelumnya, yakni sejak 2009 hingga 2019 telah menjadi Anggota DPRD Sumenep dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun tak disangka, di balik keberhasilannya menjadi politisi, ternyata Juhari selama ini memendam cita-cita lain. Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyyah Sukorejo Situbondo ini memiliki cita-cita menjadi cendiekiawan. Sejak awal, semasa masih di pesantren, keinginan mengabdi di dunia pendidikan seperti menjadi dosen, pemikir, penulis dan profesi keilmuan lainnya sudah tertanam. 

Bagi juhari, menjadi anggota dewan tidak ada apa-nya dibandingkan orang alim atau ilmuan. Pengetahuan, katanya, adalah di atas segala-galanya, sehingga ia mengaku ‘sesak nafas’ saat berkunjung ke pesantren yang memiliki perguruan tinggi seperti Annuqayah.

“Teman-teman saya banyak yang sudah menjadi pemikir dengan menerbitkan banyak buku. Saya pribadi sebenarnya ingin seperti itu, bukan seorang politisi,” cerita Juhari, Rabu (21/8/2019).

Ayah dari satu anak ini mengaku menyesal karena pada saat studi di pesantren kurang rajin belajar. “Kenapa sejak menjadi santri tidak rajin baca buku. Yang lain sukses menjadi dosen dan ilmuan lainnya karena memang mampu baca buku hingga 3 jam. Sementara saya sendiri, 5 menit saja sudah bosan,” kata Juhari merendah.

Kendati demikian, Juhari tetap bersyukur karena telah menjadi politisi dan sukses menjabat sebagai anggota DPRD Sumenep. Di periode ini, dirinya berkomitmen akan terus konsisten mengawal kepentingan rakyat. “Saya berkomitmen menjadi wakil rakyat yang bisa perjuangkan masyarakat di bawah. Semua itu sebagai bentuk syukur saya kepada Tuhan dan masyarakat karena telah mempercayai sebagai wakil rakyat,” ungkapnya.

Dari Pesantren ke Parlemen

Prinsip Juhari masuk partai politik (Parpol) berpedoman pada nilai agama dan nasionalisme. Kata Juhari, politik adalah harakah perjuangan dengan mengedepankan etika dan nilai keislaman dan keindonesiaan. Sehingga saat menjadi pengurus partai harus serius dan berkomitmen.

Pandangan tentang politik itu dilatarbelakangi oleh pendidikan Juhari yang lama mengabdi di pesantren. Sejak lulus di SDN Grujugan 1, Juhari menjadi santri Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyyah Sukorejo Situbondo, melanjutkan pendidikannya mulai dari SMP hingga perguruan tinggi.

Setelah selesai kuliah di Institut Agama Islam Ibrahimy, Fakultas Syariah Jurusan Muamalat Jinayat, ia terus memperdalam ilmu agama sekaligus mengabdi kepada kiai dan pesantren.

Sejak 2004, Juhari mulai bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Situbondo, mengikuti jejak gurunya. Juhari kemudian pulang kampung dan bergabung dengan PPP Sumenep sejak 2006.

Setelah menjadi pengurus partai berlambang Ka’bah di Kota Sumekar, mau tidak mau ia harus serius dan berkomitmen. Semua itu pesan KH Ahmad Fawaid As’ad Syamsul Arifin.“Kalau sudah masuk partai harus nyaleg,” imbuh Juhari sambil mengenang pesan ulama karismatik itu.

Sehingga tahun 2009 ia bertekad maju sebagai Caleg Anggota DPRD Kabupaten Sumenep dan berhasil masuk parlemen hingga sekarang. 

Penulis : Mazdon

Editor  : Haryono


Baca Lainnya