JEJAK.CO-Bantuan premi asuransi nelayan (BPAN) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur hanya mendapat jatah sebanyak 951. Padahal jumlah nelayan di kota yang bertajuk Gerbang Salam ini mencapai kurang lebih 14 ribu orang.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Perlindungan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Pamekasan Bambang Budi Santoso, menjelasakan bahwa kali ini BPAN tersbut lebih mengutamakan nelayan yang belum sama sekali ikut asuransi.
Ia juga mengatakan bahwa nama-nama dari nelayan yang mendapat bantuan tersebut sudah disetorkan. Tinggal menunggu terbitanya kartu asuransi dari pihak ketiga, yakni PT. Jasindo yang bekerja sama dengan KKP.
Ia menambahkan bahwa kartu asuransi tersbut harus diperpanjang oleh pemiliknya setiap tahun. Hal itu perlu dilakukan selama program BPAN masih ada. “Jika program itu tidak berlanjut maka nelayan boleh beralih ke program usuransi mandiri,” jelasnya, (29/10/2019).
Seperti pengalaman program serupa pada tahun 2017 lalu, diperkirakan kartu tersebut akan terbit diakhir tahun 2019 ini. Sedangkan mulai berlakunya kartu asuransi tersbut nanti pada awal tahun 2020.
Sampai saat ini pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi terhadap para nelayan tentang pentingnya asuransi. Sebab, katanya pekerjaan tersbut memiliki resiko yang cukup tinggi. Sehingga dengan adanya asuransi bisa menjamin klaim kecelakaan yang mungkin menimpa para nelayan.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Haryono