Jejak.co – Kementerian Dalam Negeri memasukkan Kabupaten Sumenep sebagai salah satu daerah sangat inovatif. Prestasi ini sejajar dengan daerah lain yang memiliki program inovasi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banyuwangi, Makassar, dan Palembang.
Daerah yang masuk ketegori sangat inovatif termasuk Pemerintah Sumenep diberi kesempatan untuk mempresentasikan program atau inovasi unggulan secara virtual (4/11/2020).
Di hadapan para tim penilai yang berasal dari Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Keuangan, Bappenas, Universitas Indonesia, LIPI, Kementrian PAN dan RB, KADIN dan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bupati Sumenep A Busyro Karim mempresentasikan program Wirausaha Muda yang merupakan progran unggulan pada periode 2016-2021.
Program Wirausaha Muda, terang Busyro, didasarkan pada penduduk Sumenep yang hampir 30 persen lebih berusia 16-30 tahun. Dengan program ini, pemuda yang ada di Sumenep diharapkan memiliki keterampilan sehingga bisa buka usaha sendiri.
Model pengembangan sumber daya manusia melalui Wirausaha Muda yang dilakukan Bupati Busyro dengan Wakilnya Achmad Fauzi mememiliki keunggulan dan diakui hingga tingkat nasional.
Bupati memaparkan, ada tiga tahapan yang dilaksanakan pada program Wirausaha Muda.
Pertama, seleksi calon peserta pelatihan. Tahahapan ini dilanjutkan dengan pelatihan yang meliputi: pendalaman teori, simulasi, testimoni wirausaha dan pelatihan mengenai teknologi produksi, manajemen SDM, keuangan, pemasaran, dan rencana bisnis.
Tidak cukup disini, pasca pelatihan kembali diadakan seleksi untuk menentukan calon tenant.
Kedua, inkunbasi. Pada tahap ini para anggota Wirausaha Muda yang sudah mengikuti pelatihan mendapatkan bantuan alat produksi. Selain itu, mereka juga mendapat pendampingan teknologi, produksi atau pengolahan di rumah produksi, manajemen, akses pasar serta fasilitasi pembiayaan atau modal dari BPRS Bhakti Sumekar.
Ketiga, tahap pasca inkubasi. Inkubator pada tahap ini melepas tenant menjadi wirausahawan dalam satuan manajemen usaha Rumah Produksi Kabupaten, Rumah Produksi Kecamatan, dan Home Industry.
Meski sudah dilepas menjadi wirausahawan, pihak manajemen tetap melakukan komunikasi dan layanan konsultasi secara berkala dengan terbentuknya Holding Company WMS Coorporation.
“Program Wirausaha Muda ini banyak diapresiasi banyak pihak, salah satunya oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga yang menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai Kota Layak Pemuda tahun 2018” terang Busyro.
Progran Wirausaha Muda ini diakuinya telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pembangunan daerah di ujung timur Pulau Madura. Yang paling nyata, sebut bupati dua periode Sumenep itu, adanya penurunan angka pengangguran, meningkatnya usaha kecil, peningkatan pendapatan perkapita serta menurunya angka ketimpangan sosial.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep Yayak Nurwahyudi menjelaskan, keberhasilan Sumenep masuk 12 besar Daerah Sangat Inovatif tidak lepas dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas dan kuantias inovasi di Kabupaten Sumenep dalam segala bidang.
Tahun ini, Kabupaten Sumenep mengirimkan 147 inovasi daerah pada ajang Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri. Dari 147 inovasi, yang terverifikasi sebanyak 96 inovasi yang terdiri dari aspek pelayanan publik sebanyak 96 inovasi, tata kelola pemerintahan sebanyak 15 inovasi dan urusan lainnya sebayak 14 inovasi.
“Prestasi ini patut kita syukuri, sebab pada tahun 2019, indeks inovasi Kabupaten Sumenep berada di peringkat 124 secara nasional” terangnya. (*)