Santri Annuqayah Perbaiki Jalan Rusak, Muhri: Bentuk Kritik pada Pemkab Sumenep – Jejak

logo

Santri Annuqayah Perbaiki Jalan Rusak, Muhri: Bentuk Kritik pada Pemkab Sumenep

Kamis, 2 Juni 2022 - 16:18 WIB

3 tahun yang lalu

M Muhri, anggota Komisi III sekaligus Ketua Fraksi DPRD Sumenep (Foto/Humas DPRD Sumenep)

JEJAK.CO, Sumenep – Anggota Komisi III sekaligus Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep M Muhri angkat bicara soal kerusakan jalan di Kota Sumekar ini.

Pasalnya, baru-baru ini ramai soal postingan Kiai M Faizi di media sosial, Facebook tentang santri Pondok Pesantren Annuqayah yang menambal jalan rusak. Postingan tersebut jadi perbincangan publik karena biaya perbaikan jalan itu juga berasal dari kantong pribadi pengasuh atau kiai.

Kata Muhri, pemerintah harus memperhatikan pesan dari peristiwa tersebut. Kerusakan jalan yang terjadi di sejumlah wilayah termasuk daerah Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk harus disikapi dengan serius.

“Kami sangat mengapresiasi kepedulian santri yang ikut andil memperbaiki jalan demi keselamatan pengendara. Tapi perlu diingat, kepedulian santri itu pada hakikatnya bentuk kritik pada pemerintah karena tak kunjung diperbaiki,” kata Muhri.

Wakil rakyat dari Dapil V yang meliputi Kecamatan Batu Putih, Batang-Batang, Gapura dan Dungkek itu mengatakan, jalan rusak yang ada di wilayah Guluk-Guluk merupakan bagian kecil dari kondisi yang ada di Sumenep. Di daerah lain, seperti jalan di wilayah Kecamatan Gapura menuju Batu Putih, memerlukan perbaikan karena kondisinya sudah rusak, berlubang dan mengancam keselamatan pengendara.

Selain itu, jalan dari Desa Andulang menuju Desa Longos, Kecamatan Gapura juga banyak yang berlubang, dan sebagian diperbaiki warga karena sering terjadi kecelakaan.

“Bahkan di daerah kepulauan kondisi jalan rusak lebih parah,” tuturnya.

Dia menambahkan, kondisi jalan rusak di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep dan membutuhkan perbaikan sekitar 2.000 kilometer. Semua itu diakuinya tidak mungkin bisa diperbaiki dalam setahun atau dua tahun saja. Sebab akibat anggaran yang ada sangat terbatas.

Kendati demikian, pihaknya meminta pemerintah membuat skala prioritas jalan yang harus diperbaiki.

Jalan yang ada di pondok pesantren, seperti di Annuqayah sejatinya menjadi skala prioritas perbaikan jalan. Sebab jalan tersebut menjadi kebutuhan masyarakat terutama wali santri saat hendak ke pondok.

Selain itu, Muhri juga meminta pemerintah terutama Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumenep untuk memperhatikan kualitas pengerjaan jalan. Sebab jalan yang dikerjakan secara asal-asalan akan merugikan masyarakat.

Baru dibangun dua sampai tiga tahun, kondisi jalan terkadang sudah rusak lagi. Sehingga kondisi jalan rusak terus bertambah. Ia mencontohkan, pengerjaan jalan di Pulau Kangean tahun lalu yang sudah rusak padahal baru dikerjakan.

“Masalah kualitas ini juga harus diperhatikan. Jangan asal bangun. Karena kualitas yang buruk juga menyulitkan pemerintah untuk memperbaikinya di tengah keterbatasan anggaran,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep Eri Susanto saat dikonfirmasi tidak memberikan jawaban hingga berita ini ditulis.

Santri Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk sedang mengerjakan perbaikan jalan secara swadaya (Foto: Facebook M. Faizi)

Sebelumnya, Kiai M Faizi memposting foto santri yang sedang memperbaiki jalan di akun Facebook-nya.

Berikut keterangan foto yang ditulis Kiai M Faizi;

“Sampeyan dari Dinas Pekerjaan UMUM, ya?”
“Bukan, kami ditugas oleh Kiai.”
“Aspalnya?”
“Kiai yang beli.”
“Oh, iya. Itu sudah betul. Jalan itu memang dibuat untuk memudahkan orang yang berlalu dan melintas, bukan malah membuat rintangan dan gangguan untuk mereka.”
***
فأعطوا الطريق حقه

Hormatilah hak-hak pengguna jalan!
#celotehjalanan

Kiai Faizi yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, Daerah Al-Furqan Sabajarin, Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur saat dikonfirmasi mengatakan, jalan tersebut sudah pernah diperbaiki oleh para santri dengan melakukan penimbunan dari bekas atau sisa-sisa bahan cor, karena kondisnya sangat parah dan memperihatinkan.

“Aspalnya untuk perbaikan itu yang beli Kiai Ali Fikri, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa dari kantong pribadi, dan yang melakukan, mengerjakan santrinya beliau, ” kata Kiai Faizi melalui telpon, Selasa (31/5/2022).

Kiai Faizi juga menyampaikan, jalan yang diperbaiki oleh kiai dan santri secara swadaya itu sejak awal merupakan jalan dengan kualitas 3 C yang tidak boleh dilalui oleh truk kapasitas besar, apalagi tronton.

Namun, jalan yang berada di wilayah Pesantren Annuqayah itu beberapa kali dilewati truk besar. Akibatnya muncul kerusakan di beberapa titik dan sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan bahkan dapat membahayakan.

“Terdapat banyak lubang di sepanjang jalan itu, akibat dilewati truk berukuran besar,” ungkapnya.

Penulis : Thofu

Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya