Safari Kepulauan, Bupati Sumenep Bawa 4 Program untuk Warga Pulau Masalembu – Jejak

logo

Safari Kepulauan, Bupati Sumenep Bawa 4 Program untuk Warga Pulau Masalembu

Senin, 18 November 2019 - 11:03 WIB

5 tahun yang lalu

Bupati A Busyro Karim saat memberikan Bantuan Sosial Non Tunai (BNST) Tahun 2019 kepada salah satu anggota PKK Masalembu, Misnati. (Foto/Mazdon)

JEJAK.CO-Kedatangan Bupati Sumenep A Busyro Karim  bersama jajaran Forpimda Kabupaten Sumenep memberikan ‘angin segar’ bagi masyarakat Masalembu. Ada 4 pelayanan infrastruktur kepulauan yang tengah dalam tahap pengerjaan dan sekaligus akan dapat dirasakan kehadirannya pada hari itu juga, Jumat (15/11/2019).

Dalam acara pembukaan yang diletakkan di Kantor Kecamatan Masalembu itu, Bupati Busyro menyebutkan angin segar atau kabar baik itu satu persatu. Angin segar yang pertama, papar Busyro, bahwa bantuan bulanan kepada masyarakat yang sebelumnya berupa raskin, sejak tahun 2020 mendatang sudah diganti dengan beras kesejahteraan (Rastra) yang berupa uang sebesar Rp 110 ribu perbulan.

Jadi, lanjut dia, bantuan berupa uang tersebut boleh diambil kapan saja melalui paket e-warung yang dikelola oleh Bank Mandiri. 

“Kalian harus tahu, bantuan ini dikelola oleh Bank Mandiri. Terserah mau diambil tanggal berapa, pokoknya seratus sepuluh ribu. Sudah ada e-warung di sana, tinggal digesek, dibelikan beras, jangan dibelikan sepeda motor,” ujar Busyro berpesan. 

Kabar gembira yang kedua berupa pelayanan penerangan selama 24 jam untuk masyarakat Masalembu, khususnya bagi warga Desa Masakambing.

Di sela-sela menyampaikan sambutan, Bupati Busyro mempersilakan kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis DPMD) Moh Ramli untuk menyampaikan presentasinya.

“Kita terus berkoordinasi dengan PLN. Targetnya adalah sesuai dengan program ‘Indonesia Terang’, semua desa harus teraliri listrik,” buka Ramli.

“Khusus satu desa di Masalembu, hari ini PLN akan menyalakan di Masakambing,” tegasnya menambahkan.

Sedangkan untuk Desa Sukajeruk dan Masalima, dijelaskan, pembangunannya bersifat berkelanjutan. Untuk sementara waktu masih tetap menggunakan mesin diesel atau PLTD.

“Sementara kita programkan dengan PLTS Terpadu. Artinya tidak hanya mengandalkan PLTD seperti macam sekarang, dan akan lebih dimaksimalkan dalam bentuk PLTS Terpadu,” katanya.

Terpadu maksudnya, lanjut Ramli, PTLD yang telah digunakan selama ini akan dijadikan cadangan, sedangkan pembangkit utamanya adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Hal tersebut berdasarkan roadmap atau peta pelaksanaan program kerja yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. “Kami belum bisa memastikan (pemerataan listrik) PLN untuk (tahun) 2020-nya, tapi ini sudah menjadi prioritas utama kami,” pungkasnya.

Busyro menambahkan, bahwa pelayanan penerangan ini akan disempurnakan secara bertahap. Sebelumnya, jelasnya, pemerintah sudah memenuhi infrastruktur listrik di Sapeken. Kemudian disusul Pulau Raas dan Sepudi.

“Di sana sudah jalan, listrik sudah 24 jam. Kalau di sini, listrik masih takut sama azan. Setelah azan Isya, baru hidup (menyala) itu lampu. Setelah azan Subuh sudah mati, padam,” terang Busyro disambut tawa hadirin.

Yang ketiga adalah pengaktifan jaringan 3G dari operator Telkomsel untuk seluruh wilayah Masalembu. 

“Hari ini kami bersama Telkomsel, dan hari ini juga sudah dipasang jaringan 3G,” katanya sambil memanggil Kepala Kantor Telkomsel Indonesia cabang Sumenep, Hendril, untuk menyampaikan langsung terkait pengerjaan ‘on air’ 3G tersebut.

“Kita bersama teknisi, Insya Allah bisa dipastikan, kita hari ini sedang update jaringan dari 2G menjadi 3G. Secara teknis kita tidak ada kendala. Secara konviks, radio kita sudah tembus dari sini ke Kalimantan,” ujarnya.

Busyro kemudian berpesan kepada warga bahwa ketersediaan fasilitas jaringan 3G tersebut, di satu sisi bisa berupa nikmat ‘Alhamdulillah’, dan di sisi yang lain bisa mejadi ‘Innalillah’ apabila digunakan untuk hal-hal yang tidak-tidak.

“Itu nanti dapat mengakses apa saja nanti. Kalau imannya tidak kuat, bisa digunakan macem-macem. Dan kalau punya anak, tidak keluaran dari dalam kamar, itu perlu diawasi” pesannya. Dan kemungkinan besar, kata Busyro, mereka bukannya sedang beribadah melainkan malah mengakses hal-hal yang senonoh.

Keempat, dalam hal pelayanan keuangan dari BPRS, masyarakat Masalembu sudah tidak perlu repot-repot mendatangi kantor BPRS. 

“Insya Allah bulan depan, sudah bisa digunakan mesin ATM tanpa kartu di Kantor cabang BPRS Masalembu,” terang Direktur BPRS Sumenep Novi Sujatmiko.

Jadi, lanjut Novi, mesin ATM tanpa kartu ini berbeda dengan mesin ATM yang ada sebelumnya. “Cukup bermodalkan HP Android saja, sudah bisa melakukan penarikan uang ATM. Tapi dengan catatan harus menjadi nasabah Bank BPRS,” pungkas Novi mengajak.

Sebelum menutup pembicaaran, Bupati Busyro mengimbau agar tetap berpegang teguh pada prinsip ekonomi keislaman. Bahwa masyarakat Masalembu pada khususnya, tidak diperkenankan menukar uang dengan uang.

“Jadi tidak boleh, jika saya menukar uang sekian dapat uang sekian. Kalau mau beli barang, beli barang. Jangan uang beli uang,” pesan orang nomor satu di kabupaten yang berlambang kuda terbang itu.

Penulis : Mazdon


Baca Lainnya