Pengangguran di Sumenep Capai Puluhan Ribu  – Jejak

logo

Pengangguran di Sumenep Capai Puluhan Ribu 

Senin, 14 Oktober 2019 - 16:16 WIB

5 tahun yang lalu

foto ilustrasi (ist)

JEJAK.CO-Puluhan ribu lulusan SMA dan sarjana strata satu (S1) yang belum mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kian meningkat.

Data terakhir pencari kerja yang terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumenep, dari bulan Januari sampai saat ini (14/10), berjumlah sekitar 12.408 orang.

“Selama Januari sampai bulan Oktober 2019, yang mengambil kartu tanda pencari kerja (AK-1) sekitar 500-an. Mereka semua baru lulus dari kuliah, dari sekolah, itu,” ungkap Kasi Informasi dan Pasar Kerja Disnakertrans Kabupaten Sumenep, Andrie Zulkarnain, Senin (14/10/2019).

Dia menambahkan, untuk pencari kerja yang lama dan belum mendapat kerja, masih ada, “kurang lebih 11.000 sekian,” imbuhnya.

Belum lagi ditambah jumlah wisudawan dan wisudawati lulusan baru-baru ini, seperti dari Universitas Wiraraja Sumenep, sebanyak 908 orang.

Andrie memaparkan bahwa dari 908 jumlah wisudawan dan wisudawati tersebut, sampai saat ini, belum semuanya mengambil AK-1 ke pihak ketenagakerjaan di wilayah paling timur pulau Madura itu.

Untuk menyediakan lapangan kerja, Andrie menyampaikan bahwa tanggal 30 Oktober nanti, akan digelar job fair.

“Itu saya undang perusahaan-perusahaan yang sekiranya butuh lowongan,” terangnya.

Apakah lowongan kerja sesuai atau tidak dengan spesifikasi perusahaan, menurut Andrie, hal tersebut merupakan lingkup urusan perusahaan.

“Saya hanya menyampaikan. Ini lho, ada lowongan, seribu lima ratus, umpamanya,” katanya.

Disamping itu, upaya lain yang dilakukan disnakertrans untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Keris ini, yaitu dengan cara membuka bursa kerja dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

Ditanyakan apakah pihaknya langsung turun ke desa-desa di setiap kecamatan? Andrie menjawab, pihaknya memang tidak turun ke tingkat kecamatan, “ya, pertama karena nggak ada dana. Kedua, juga kalau ke kecamatan itu, tingkat pendidikannya banyak yang masih tingkat SMP,” pungkasnya.

Penulis : Mazdon
Editor    : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya