Jejak.co-Warga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep serius dalam merealisasikan proyek pembangunan lingkar utara. Sebab proyek tersebut memakan biaya yang tidak sedikit.
Pembangunan lingkar utara di Desa Kebunan hingga Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep dibangun melalui APBD Sumenep. Total anggaran yang digelontorkan untuk proyek tersebut sebesar Rp 37 miliar.
Pembangunan jalan sepanjang 3,8 kilometer itu dikerjakan dua kali. Sepanjang 1,5 kilometer telah selesai dibangun 2019 dengan alokasi dana sebesar Rp 15 miliar.
Tahun ini, Pemkab Sumenep melalui Dinas PU Bina Marga kembali mengalokasikan dana sebesar Rp 22 miliar untuk menuntaskan proyek lingkar utara sepanjang 2,3 kilometer.
Kelanjutan proyek tahap dua ini mendapat sorotan dari warga sekitar. Pemerintah diharapkan selektif dalam menentukan pemenang tender atau pihak ketiga yang akan melaksanakan pembangunan lingkar utara tahun ini.
“Sebagai masyarakat yang lahir dan dibesarkan di Desa Kebunan, kami bersama masyarakat akan mengawasi pekerjaan yang sudah dan yang akan dilaksanakan tahun ini,” harap Bagus Junaidi, warga asal Desa Kebunan, Kamis (5/3/2020).
Sebelumnya, Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep Eri Susanto mengatakan bahwa pelaksanaan proyek lingkar utara akan tuntas tahun ini. Proyek tersebut sudah ditender di layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) sejak awal Februari 2020.
“Pembangunan jalan lingkar utara tahun 2020 ini akan tuntas. Anggaran untuk tahap dua ini sebesar Rp 22 miliar dengan panjang 2,3 kilometer,” terang Eri Susanto.
Pada tahun 2019, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan sepanjang 1,5 kilometer dengan pagu anggaran Rp 15 miliar. Total anggaran proyek tersebut sebesar Rp 37 miliar dengan panjang 3,8 kilometer.
Pembangunan jalan lingkar utara, terang Eri Susanto, untuk mengurangi kepadatan kendaraan di wilayah perkotaan. Kendaraan dari arah utara Kota Sumenep yang hendak ke Bandara Trunojoyo, Kalianget, Batang-batang dan Dungkek bisa langsung melalu jalur lingkar utara.
Penulis : Ahmad Ainol Horri