JEJAK.CO, Pamekasan – Pembanguan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura gagal tuntas tahun ini.
Pasalnya, pembangunan KIHT ditarget tuntas tahun ini dan bisa difungsikan pada awal 2023. Namun karena proses lelang pembangunan tahap dua gagal digelar, kelanjutan mega proyek tersebut harus ditunda ke tahun depan.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Perlindungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, Imam Hidajat mengatakan gagalnya proses lelang disababkan ada sanggahan dari beberapa rekanan yang ikut tender. Masa sanggah yang diberikan kepada rekanan dianggap memakan waktu cukup banyak sehinga besar kemungkinan waktu yang disediakan tidak cukup, maka lelang dinyatakan gagal.
“Kita untuk pembangunan tahap kedua kemarin sudah melaksanakan proses pelelangan di ULP (Unit Layanan Pengadaan: red), namun diperjalanan sebelum ada pemenang ada sanggahan yang diterima oleh pihak ULP,” kata Imam Hidajat, Senin (21/11/2022).
Oleh sebab itu pembangunan yang ditargetkan selesai tahun 2022 dan akan digunakan tahun 2023 harus tertunda. Karena proses lelang salanjutnya akan dibuka lagi pada tahun 2023 mendatang.
“Makanya karena kemarin waktunya sudah tidak memungkinkan karena tinggal satu setengah bulan lagi harus lelang lagi tahun 2023,” imbuhnya.
Pembangunan KIHT untuk tahap dua, yakni pembangunan gedung operasional dianggarkan kurang lebih sebesar Rp3 miliar. Dana tersebut bersumber dari Dana Bangi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Sebelumnya, pembangunan gedung operasional itu direncanakan akan dimulai September tahun ini, sehingga di awal 2023 diperkirakan KIHT sudah bisa digunakan. Sayangnya rencana itu harus pupus karena lelang tender pembangunan KIHT tahap dua gagal.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri