Sumenep, Jejak.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) launching Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT-Desa) untuk tahun 2021. Penyaluran perdana bantuan untuk penanganan wabah ini berlangsung di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Senin (15/3/2021).
“Ini adalah penyaluran perdana di Sumenep, dan insya Allah perdana di Madura,”kata Kepala DPMD Sumenep Moh Ramli saat launching penyaluran BLT-Desa.
BLT-Desa merupakan bagian dari amanat prioritas penggunaan dana desa (DD). Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan bantuan sebesar Rp 300 ribu dalam kurun waktu 12 bulan. Penyalurannya secara nontunai melalui BPRS Bhakti Sumekar guna menghindari terjadinya pemotongan.
Penerima BLT-Desa adalah masyarakat atau keluarga miskin yang disepakati dalam forum musyawarah desa kemudian ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa tentang Penerapan Penerima Manfaat.
Tidak ada batasan dalam menentukan jumlah penerima di setiap desa, tergantung keputusan musyawarah desa. Hanya saja Ramli menegaskan BLT-Desa tidak tumpang tindih dengan penerima bantuan yang lain, seperti BST dan PKH.
“Yang terima BST dari dan PKH Kemensos tidak boleh terima BLT-Desa,” tegasnya.
Mantan Kepala Dinas Sosial Sumenep ini kemudian berharap desa lain segera merealisasikan BLT-Desa. Sampai saat ini ada 152 desa yang sudah siap merealisasikan dan dana sudah masuk rekening kas desa.
Pihaknya kemudian menambahkan, salah satu syarat untuk dapat merealisasikan BLT-Desa harus menyelesaikan APBDes. Oleh sebab itu, pihaknya juga berharap pencairan BLT-Desa tepat waktu sesuai alokasi bulannya.
Sementara DD tahun 2021 sebesar 337 miliar. Dalam dinamika nya, sambung Ramli, saat ini ada ketentuan minimal 8 persen dari DD untuk penanganan Covid-19, seperti beli sanitizer, masker, sosialisasi, kampung tangguh. Sedangkan untuk BLT-Desa di luar 8 persen tersebut.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang juga hadir dan melaunching Penyaluran BLT-Desa mengatakan, salah satu tujuan BLT ini untuk percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.
Politisi PDI Perjuangan ini kemudian berharap, penentuan KPM betul-betul tepat sasaran. Penerima BLT-Desa harus keluarga yang memang benar-benar membutuhkan bantuan di tengah pandemi Covid-19.
“Saya juga mengharapkan kepada desa dan perangkat desa serta masyarakat untuk terus ikut mendukung program pemerintah dalam mengurangi penularan Covid-19. Di antaranya dengan terus menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari,” harap Fauzi.
Penulis : Ahmad Ainol Horri