Guru Tidak Tetap di Bawah Kemenag Dapat Insentif Rp250 Ribu Perbulan – Jejak

logo

Guru Tidak Tetap di Bawah Kemenag Dapat Insentif Rp250 Ribu Perbulan

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 16:25 WIB

5 tahun yang lalu

gambar ilustrasi (ist)

JEJAK.CO-Terhitung sejak Januari 2019, Setiap guru tidak tetap atau GTT yang bekerja di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dipastikan telah mendapat insentif sebesar Rp250 ribu perbulan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Sumenep, Mohammad Tawil kepada Jejak.co, Jumat (11/10/2019), saat ditemui di kantornya.

“Kalau yang dari kementerian itu, ada yang namanya insentif untuk GTT yang non-sertifikasi, itu Rp 250 ribu perbulan. Diterima setiap 6 bulan sekali,” terangnya.

Sedangkan untuk guru yang sudah lulus sertifikasi, terang Tawil, mendapatkan gaji Rp1,5 juta perbulan, diterima 3 bulan sekali.

Di atas nominal gaji GTT dan sertifikasi, atau guru yang great-nya lebih tinggi dari itu, ada yang namanya sertifikasi guru inpassing. Jumlah honornya berdasarkan pangkat atau golongan. “Di antaranya, ada golongan 2a, 2b, 2c, golongan 3a dan seterusnya bervariasi dan ada tabelnya,” sebut Tawil.

Bisa dikatakan setara dengan gaji PNS, tapi tidak ada tunjangan. “Gaji pokok saja,” imbuhnya.

Adanya tunjangan insentif, sertifikasi, atau impassing tersebut diharapkan mampu menambah motivasi dan semangat para guru di madrasah.

“Bukan itu yang dilihat, tapi mereka itu punya tanggungjawab untuk mencerdaskan anak bangsa,” harapnya.

Selanjutnya, Tawil menyampaikan, tidak ada perbedaan peran antara status GTT dan bukan GTT dalam mengabdi.

“Semua guru di hadapan masyarakat harus tetap inten dan fokus dalam tanggungjawabnya, mentransfer ilmu sesuai kurikulum,” terangnya.

Tidak baik, katanya, jika dengan adanya tunjangan insentif tersebut, lalu mereka mengajar berdasarkan honor yang diterima

“Jadi, mereka diberi honor atau tidak diberi honor, tetap harus menyelesaikan kurikulum,” pesannya.

Hanya untuk diketahui, jumlah madrasah di bawah naungan Kemenag Sumenep ini cukup banyak. Perinciannya, Madrasah Ibtidaiyah atau MI di ujung timur pulau Madura ada sekitar 500 lembaga, “MTs 300 lebih, dan MA itu 150-an. Itu semuanya, baik di daratan dan kepulauan,” pungkas Tawil.

Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya