Gunaifi Syarif Arrodhy, Anggota DPRD Sumenep Termuda – Jejak

logo

Gunaifi Syarif Arrodhy, Anggota DPRD Sumenep Termuda

Rabu, 21 Agustus 2019 - 20:37 WIB

5 tahun yang lalu

Anggota DPRD Sumenep dari Fraksi PAN Gunaifi Syarif Arrodhy didampingi istrinya Nurfaidah Sindi Mauliana pada saat momen pelantikan, Rabu (21/8/2019)

Sarjana Keperawatan yang Tertarik Dunia Politik

Jejak.co-Meski usianya belum genap 25 tahun, nasib pria asal Desa Nyabakan Barat Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ini sudah cemerlang. Adalah Gunaifi Syarif Arrodhy atau biasa disapa Rodi telah dilantik menjadi Anggota DPRD Sumenep periode 2019-2024, Rabu (21/8/2019). 

Rodi merupakan anggota dewan termuda di Kota Sumekar, lahir pada 26 Desember 1994. Tak disangka, kariernya secepat itu, apalagi menjadi wakil rakyat, jabatan yang tak mudah diraih semua orang. 

Keberhasilan Rodi bukanlah sesuatu yang instan. Sebelum sukses di dunia politik hingga terpilih menjadi anggota dewan, Rodi juga pernah mengalami kegagalan, diantaranya pernah melamar jadi polisi. Namun, saat itu keberuntungan belum berpihak padanya. “Mungkin semua itu jalan hidupku untuk masuk politik,” kata Rodi.

Sejak kapan tertarik politik?

Rodi memang dilahirkan dari keluarga yang dekat dengan dunia politik. Sejak lama, keluarganya kepala desa. Bahkan ayahnya, Lakso baru saja berakhir masa jabatannya sebagai Kepala Desa Nyabakan Barat.

Rodi sendiri mempunyai keinginan menjadi politisi muncul semenjak lulus SMA. Sebelumnya, dirinya mengaku tertarik menjadi polisi, namun harapan itu pupus setelah tidak lulus tes.

Semangat berpolitik semakin kuat setelah masuk perguruan tinggi. Semester awal ia sempat berpikir pindah dari jurusan kesehatan ke fakultas sosial. “Namun sudah kadung, Mas. Akhirnya tetap menyelesaikan kuliah jurusan keperawatan,” ungkapnya.  

“Saya tertarik masuk politik, untuk membantu masyarakat. Saya pernah punya pengalaman pahit saat cari bantuan atau minta sumbangan ke anggota dewan. Saat itu saya kecewa karena tidak dilayani dengan baik. Saya bersama teman minta bantuan maulid, tapi hanya dijanjikan agar kembali lagi hingga akhirnya nihil. Sejak itu, keinginan semakin kuat ingin menjadi politisi,” cerita suami Nurfaidah Sindi Mauliana itu. 

Sosok Rodi memang cukup menarik. Sebab, sarjana keperawatan (S.Kep) ini lebih tertarik di dunia politik. Semenjak lulus dari Universitas Wiraraja tahun 2017, dirinya tidak memilih melanjutkan menjadi perawat. Semua itu karena jiwa yang yang ada pada dirinya adalah politik.

Tak lama setelah lulus menjadi sarjana, ia ditawari menjadi calon legislatif (Caleg) oleh salah satu parpol, tapi saat itu Rodi menolak karena merasa dirinya belum siap. Tawaran itu kembali datang dari parpol yang berbeda hingga akhirnya memilih nyalon dari PAN. 

“Rencana mau nyaleg 2024, tapi salah satu politisi senior PAN menawarkan agar nyaleg tahun ini. Orang tersebut sikapnya baik dan akrab dengan keluarga saya. Sebelumnya ada tiga parpol yang melamar menawarkan masuk menjadi caleg, saya dan keluarga lebih memilih PAN. Karena kebetulan keluarga saya dekat dengan salah satu tokoh PAN,” ceritanya tentang awal masuk parpol. 

Sempat diragukan

Umur yang masih sangat muda ternyata membuat banyak orang tidak yakin bahwa Rodi serius sebagai calon legislatif (Caleg). Rodi semakin semangat dengan sikap orang yang meremehkannya menang dalam Pemilu 2019. 

“Saya semakin semangat untuk bisa terpilih. Hingga akhirnya, saya keluar sebagai Caleg dengan perolehan suara tertinggi di Daerah Pemilihan (Dapil V) yang meilputi Kecamatan Batang-batang, Dungkek, Gapura dan Kecamatan Batuputih,” pungkasnya. (rei)


Baca Lainnya