BPBD Sumenep Imbau Nelayan Tak Melaut
JEJAK.CO – Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya Fajar Setiawan melalui Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumenep Usman Holid menyampaikan himbauan terkait prakiraan kondisi cuaca maritim di perairan Jawa Timur dalam sepekan mendatang.
“Mohon untuk diwaspadai, peningkatan ketinggian gelombang dalam sepekan mendatang dapat mencapai lebih dari 2.5 meter di perairan selatan Laut Jawa dan Samudera Hindia,” jelas Usman kepada media ini, Jumat (3/1/2020).
Ketinggian gelombang mulai hari ini, Jumat (3/1/2020), yakni mulai pukul 07.00 WIB dan berkesinambungan selama 24 jam hingga tanggal 7 Januari 2020 mendatang.
Dijabarkan, arah angin didominasi dari barat dan barat laut. Kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur mencapai 21 knots atau 39 kilometer per jam. Sedangkan untuk Samudera Hindia pada arah selatan di wilayah perairan Daerah Jawa Timur (Jatim) mencapai 24 knots atau 44 kilometer per jam.
Perhari tanggal 3 Januari 2020, ketinggian gelombang laut di Selat Madura antara 0.50 – 1.25 meter, di laut Jawa bagian timur antara 1.00 – 2.25 meter, dan Samudera Hindia selatan Jatim antara 1.50 – 3.25 meter.
“Hujan sedang-lebat berpotensi terjadi hampir di seluruh wilayah perairan Jawa Timur,” ungkapnya.
Besok, sambung Usman, tanggal 4 hingga 7 Januari 2020 cuaca akan semakin ekstrem. “Terutama untuk perairan selatan Jawa Timur dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur, ketinggian gelombang laut kemungkinan akan mencapai 4.50 meter. Puncaknya, di Samudera Hindia selatan Jatim itu, yaitu pada tanggal 7 Januari nanti, ketinggian gelombang bahkan bisa mencapai 5.0 m,” pungkas Usman.
Menanggapi cuaca ekstrem tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep R Abd Rahman Riadi berpesan khususnya kepada para nelayan agar menaati apa yang dihimbau oleh BMKG maupun Kesyahbandaran.
Disampaikan, untuk satu minggu ke depan katanya cuaca masih kurang bersahabat. Cuaca ekstrem kemungkinan besar terjadi. “Seperti curah hujan yang cukup tinggi, disertai angin kencang, termasuk puting beliung juga disertai petir,” paparnya, Jumat (3/1/2020).
Untuk itu, pihaknya mengimbau bagi para pelaut agar tidak nekat melawan alam. Karena menurutnya nanti akan berdampak pada resiko buruk dan sangat membahayakan.
“Jadi, nanti resikonya itu besar. Kita boleh mencari nafkah, tapi harus kita lihat resikonya. Kalau resikonya besar, Jangan melawan alam lah, istilahnya,” pungkas Rahman berpesan.
Berikut prakiraan kondisi gelombang di Wilayah Perairan Jawa Timur selengkapnya.
Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri